1. Home
  2. »
  3. Penelitian
  4. »
  5. 3 Strategi Menemukan Fenomena Penelitian Dalam Karya Ilmiah

3 Strategi Menemukan Fenomena Penelitian Dalam Karya Ilmiah

cara menetukan fenomena penelitian

Fenomena Penelitian – Menjadi seorang peneliti merupakan anugrah sekaligus kebanggan tersendiri yang bisa kita rasakan. Hal ini tidak lepas dari manfaat meneliti itu sendiri seperti dapat meningkatkan kualitas diri yang kita punya, mengasah nalar dan berpikir kritis untuk menjawab masalah yang ada, memberi kontribusi terbaik bagi masyarakat sekitar, serta masih banyak lagi manfaat lainnya. Saat ini banyak universitas yang ada di Indonesia mendorong setiap mahasiswanya untuk terlibat aktif dalam melakukan penelitian. Hal ini karena selain kampus juga mendapatkan manfaat seperti akreditasinya yang meningkat, di sisi lain kemampuan ini dapat memberikan dasar yang kuat bagi mahasiswa dalam mengembangkan karir mereka baik itu di bidang akademik ataupun karir profesional kedepannya.

Akan tetapi, masalahnya adalah tidak semua mahasiswa hari ini pandai dalam memulai sebuah penelitian. Kebingungan ini tidak hanya terbatas pada pemilihan topik semata, tetapi juga meliputi bagaimana cara membuat fenomena dalam skripsi yang memenuhi standar akademik. Selain itu, keterbatas pengetahuan mereka tentang metode dan pendekatan dalam menemukan fenomena penelitian sering kali menjadi hambatan, sulitnya mengidentifikasi fenomena yang tidak hanya menarik, tetapi juga relevan dan layak untuk diteliti. Alhasil karena kendala inilah yang membuat pada akhirnya tidak semua mahasiswa dapat melakukan penelitian dengan baik dan benar, sehingga memutuskan untuk melakukan pelanggaran akademik yaitu memesan joki dalam mengerjakan tugas penelitian.

Pada dasarnya kondisi yang telah dijelaskan sebelumnya merupakan gambaran akan situasi yang buruk dan memerlukan panduan yang sistematis dalam menemukan dan mengembangkan fenemomena dalam  penelitian. Karena dengan memamahami proses identifikasi fenomena tidak hanya penting akan keberhasilan penelitian individual, tetapi juga krusial untuk meningkatkan kualitas penelitian secara keseluruhan. Oleh karena itu, berdasarkan uraian yang telah penulis jelaskan sebelumnya, mengingat begitu pentingnya menemukan fenomena penelitian dalam sebuah tulisan yang akan dibuat. Maka penulis akan menjawab dua pertanyaan yang menjadi masalah utama yang akan diselesaikan yaitu: 1) Strategi apa saja yang bisa dilakukan dalam mencari sebuah fenomena skripsi, dan 2) Apa saja contoh-contoh fenomena dalam penelitian.

Melalui tulisan ini, harapannya akan menjadi panduan yang dapat membantu para peneliti di luar sana, utamanya bagi mahasiswa untuk memecah ketidaktahuan mereka dalam melakukan penelitian, dengan membuat karya tulis ilmiah dengan baik dan benar. Menjauhkan para peneliti dari dosa besar dalam menulis seperti melakukan joki, serta membantu para peneliti dalam menyusun karya ilmiah, sehingga mereka dapat menghadirkan karya tulis yang berkualitas dan bermanfaat bagi diri dan lingkungan sekitar. 

Cara Menemukan Fenomena Penelitian

Dalam dunia penelitian, menemukan fenomena penelitian tidak lepas dari aktivitas yang dilakukan oleh seorang peneliti. Ada banyak cara yang dapat dilakukan oleh seorang peneliti untuk menemukan fenomena penelitian, baik melalui pengamatan lingkungan sekitar maupun hasil interaksi dengan dengan banyak orang. Lantas, langkah apa saja yang biasanya dilakukan oleh peneliti untuk menemukan penelitian?

Strategi menemkan fenomena penelitian

Observasi lingkungan

Observasi atau mengamati lingkungan sekitar merupakan salah satu cara yang sering dilakukan oleh peneliti untuk menemukan fenomena penelitian. Dalam mengobservasi, peneliti dapat memulai dengan mengamati hal-hal yang menarik. Hal-hal menarik itu berupa tren atau gejala sosial yang menarik perhatian, perubanan perilaku individu atau kelompok serta masalah yang ingin diselesaikan.

Pengertian Observasi Menurut Para Ahli
Pengertian observasi. Credit: ruangguru.com

Sugiyono (2016) menyebut hal-hal menarik dapat berasal dari rasa ingin tahu yang tinggi bagi peneliti. Keingintahuan yang tinggi akan mendorong peneliti untuk menggali lebih dalam hal menarik tersebut dan membantunya menemukan fenomena penelitian. Observasi dapat dilakukan sekali atau berulang kali, tergantung dari kebutuhan peneliti untuk memperoleh informasi. Observasi juga dapat dimaknai luas sebagai kegiatan pengamatan yang tidak hanya sekadar melihat situasi sekitar. Terjun langsung ke lokasi, berinteraksi dengan warga lalu mengidentifikasi hal-hal penting juga masuk dalam bagian dari observasi (Raco, 2010).

Ada perbedaan antara observasi ilmiah dengan observasi biasa. Observasi biasa hanya sekadar mengamati, sedangkan observasi ilmiah harus memenuhi kaidah ilmiah dan memiliki prosedur yang sistematis. Ada beragam jenis observasi yang dapat dilakukan seperti observasi eksperimental, observasi sistematic/unsystematic, observasi natural, dan observasi partisipan/non partisipan (Hasanah, 2016). Selama melakukan observasi, sangat penting membuat catatan yang detail dan terstruktur tentang apa yang sedang peneliti amati. Peneliti dapat menggunakan pertanyaan 5W+1H sebagai panduan agar catatan observasi dapat sistematis.

Tinjauan Literatur

Sudah menjadi hubungan kausalitas bahwa semakin banyak membaca maka semakin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Meninjau literatur dengan membaca buku, jurnal/artikel ilmiah, surat kabar dan internet juga dapat membantu peneliti menemukan fenomena penelitian. Apalagi di era digital saat ini, menemukan literatur sangatlah mudah dan jumlahnya melimpah. Secara umum tahapan meninjau literatur terdiri atas 3 tahapan. Pertama, menentukan topik atau tema yang ingin ditinjau. Kedua, membaca atau mereview literatur tersebut dan yang ketiga, membuat rangkuman hasil tinjauan (Hasyimi dalam Dwifani, 2023).

Saat meninjau literatur, khususnya pada bagian penutup karya ilmiah, penulis biasanya memberikan rekomendasi bagi pembaca untuk menggali hal yang belum diungkap dari karya tersebut. Secara tidak langsung, penulis sebenarnya memberikan kesempatan bagi pembaca untuk mengembangkan karya ilmiahnya. Misalnya, penulis menemukan efektivitas metode pembelajaran tertentu di daerah perkotaan, tetapi belum meneliti untuk daerah pedesaan. Celah ini dapat dimanfaatkan oleh peneliti sebagai referensi mengeksplorasi ide tersebut untuk menemukan fenomena penelitian. Bila tidak menemukan rekomendasi penelitian di bagian penutup, peneliti dapat membaca secara komprehensif dan menganalisis isi karya ilmiah tersebut.

NoPenulisJudulTahunRekomendasi
     
     
     
Contoh Tabel Analisa Literatur

Tabel di atas dapat menjadi referensi bagi peneliti dalam melakukan tinjauan literatur yang dimulai dengan menuliskan nama penulis, judul karya ilmiah, tahun terbit dan rekomendasi penelitian. Kegiatan merangkum hasil tinjauan dapat membantu peneliti menemukan pola dari penelitian sebelumnya dan memudahkannya dalam merumuskan novelty untuk penelitian yang akan dilakukan.

Konsultasi dan Berdiskusi

Kadang kala pemahaman peneliti bersifat terbatas pada suatu hal yang menarik perhatiannya. Untuk itu, peneliti dapat berkonsultasi dan berdiskusi dengan dosen pembimbing, para ahli dan rekan sejawat untuk menemukan fenomena penelitian. Ada banyak manfaat yang dapat diperoleh melalui kegiatan konsultasi seperti mendapatkan perspektif baru terkait masalah yang ingin diteliti, memperoleh saran dan kritikan untuk pengembangan metode penelitian yang tepat serta membangun jaringan sesama peneliti.

Dalam pengerjaan tugas akhir, dosen pembimbing memiliki peranan besar membantu mahasiswa khususnya terkait masalah penelitian. Ketika mahasiswa kesulitan menguraikan masalah penelitian dari judul yang diangkat, dosen akan membantu mahasiswa untuk mengarahkan dan menggali pemikiran mahasiswa. Namun, kadang kala mahasiswa terkendala dengan dosen pembimbing. Hal ini bisa terjadi karena proses pembimbingan yang kurang baik. Untuk itu sangat penting bagi mahasiswa dan dosen untuk melakukan persiapan yang baik sebelum bimbingan serta menumbuhkan motivasi dan rasa percaya diri yang tinggi pada mahasiswa (Megawati dan Damayanti, 2021).

Agar proses pembimbingan dapat berjalan lancar, berikut ini alur dari pra hingga pasca pembimbingan yang dapat dijadikan mahasiswa sebagai referensi untuk menemukan fenomena penelitian melalui kegiatan konsultasi:

alur bimbingan penelitian

Contoh Fenomena Penelitian

Setelah mengetahui beberapa langkah umum dalam menemukan fenomena penelitian, berikut ini beberapa contohnya:

KegiatanTemuanFenomena Penelitian
ObservasiBanyaknya mahasiswa yang kesulitan beradaptasi dengan kurikulum Merdeka Belajar.    Adaptasi mahasiswa terhadap kurikulum Merdeka Belajar dan dampaknya pada prestasi akademik.
Tinjauan LiteraturKurangnya penelitian tentang kesejahteraan psikologis mahasiswa dalam konteks kebijakan pendidikan fleksibelDampak Merdeka Belajar terhadap kesejahteraan psikologis mahasiswa
Berkonsultasi dan BerdiskusiMasukan dari ahli menunjukkan bahwa pentingnya mengukur motivasi belajar dalam konteks Merdeka BelajarPengaruh Merdeka Belajar terhadap motivasi dan kemandirian belajar mahasiswa.
Contoh Proses Fenomena Penelitian

Penutup

            Bagi mahasiswa, meneliti adalah proses penting yang dapat mengembangkan kemampuan akademik dan berkontribusi terhadap kemajuan ilmu pengetahuan. Sering kali mahasiswa menghadapi kesulitan dalam menemukan fenomena penelitian. Namun, hambatan ini dapat diatasi melalui strategi menemukan fenomena penelitian yang telah diuraikan sebelumnya yaitu observasi lingkungan, meninjau literatur dan berdiskusi dengan ahli. Harapannya, strategi ini dapat menjadi panduan yang membantu mahasiswa menemukan fenomena penelitian yang relevan sekaligus mendorong mereka memiliki integritas tinggi dalam penelitian.

Referensi

Defrina, D. (2023). Peran Penting Tinjauan Literatur Dalam Riset Berbasis Data. Retrieved from https://www.sbm.itb.ac.id/id/2023/09/25/peran-penting-tinjauan-literatur-dalam-riset-berbasis-data/.

Hasanah, H. (2017). Teknik-teknik observasi (sebuah alternatif metode pengumpulan data kualitatif ilmu-ilmu sosial). At-Taqaddum8(1), 21-46.

Megawati, R., & Damayanti, M. (2021). Peran Dosen Pembimbing Skripsi dalam Proses Penyelesaian Tugas Akhir Mahasiswa. J-HEST Journal of Health, Education, Economics, Science, and Technology4(1), 33-39.

Raco, J. R. (2010). Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik, Dan Keunggulannya. Jakarta: PT. Grasindo.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Optimized by Optimole
Scroll to Top