
Nulis latar belakang skripsi bisa jadi tantangan yang cukup besar, apalagi kalau kamu bingung harus mulai dari mana. Banyak banget yang perlu dipikirin, mulai dari masalah yang mau diteliti, teori yang relevan, sampai alasan kenapa penelitian ini penting buat dikaji. Kalau kamu ngerasain hal yang sama, tenang aja, itu hal yang wajar kok. Latar belakang skripsi memang bagian yang sering bikin mahasiswa merasa stuck. Tapi, kalau kamu bisa menyusunnya dengan baik, itu bakal jadi dasar yang kuat banget buat skripsimu nanti.
Latar belakang skripsi itu berfungsi sebagai pintu masuk yang ngebantu pembaca paham kenapa topik yang kamu pilih penting buat diteliti. Di bagian ini, kamu bakal jelasin masalah yang ada, serta sedikit gambaran tentang solusi yang mau kamu tawarkan. Biar nggak bingung, yuk kita bahas cara-cara menyusun latar belakang skripsi yang tepat dan pastinya bikin skripsimu jadi lebih mudah dikerjain!
Daftar Isi
ToggleMengapa Latar Belakang Skripsi Sangat Penting?
Kamu mungkin bertanya-tanya, emang kenapa sih latar belakang skripsi itu penting banget? Jadi bestie, latar belakang itu penting banget karena di dalamnya berisikan masalah yang kamu bahas. Coba bayangin deh kalau kamu lagi baca buku, terus di bab pertama nggak ada penjelasan apa-apa, langsung loncat ke inti cerita. Pasti kamu bingung kan apa pembuka dari buku tersebut? Nah, begitu juga dengan latar belakang. Latar belakang itu kayak bab pertama yang ngasih konteks biar pembaca ngerti cerita besar di balik penelitian kamu.
1. Memberi Pemahaman Awal yang Kuat
Latar belakang skripsi adalah tempat di mana kamu ngenalin masalah yang mau kamu bahas. Kalau kamu bisa ngejelasin dengan baik, pembimbing atau penguji bakal lebih paham arah penelitianmu. Bahkan, mereka bisa langsung lihat kalau penelitianmu itu relevan dan penting.
Misalnya, kalau topik kamu tentang manajemen keuangan UMKM, di bagian latar belakang kamu perlu cerita kondisi UMKM sekarang. Apa tantangannya? Kenapa manajemen keuangan jadi isu penting? Dengan begitu, pembaca langsung paham masalah yang mau kamu selesaikan.
2. Menunjukkan Relevansi Penelitian
Latar belakang skripsi juga jadi tempat buat ngejelasin kenapa penelitianmu itu penting. Misal, di dunia akademik banyak banget penelitian tentang manajemen keuangan, tapi mungkin topikmu punya pendekatan yang beda atau lebih spesifik. Nah, bagian latar belakang ini bisa jadi panggung untuk nunjukin kalau penelitianmu worth it.
3. Memperlihatkan Gap Knowledge
Gap knowledge itu celah pengetahuan yang belum terisi oleh penelitian sebelumnya. Ini penting banget karena jadi alasan kenapa penelitian kamu perlu dilakukan. Misalnya, ada banyak penelitian tentang manajemen keuangan UMKM, tapi nggak banyak yang fokus ke peran teknologi digital dalam membantu UMKM ngatur keuangan. Dari sini, pembaca bakal lihat kontribusi unik penelitian kamu.
4. Membantu Menyusun Rumusan Masalah
Latar belakang yang solid bakal otomatis mempermudah kamu bikin rumusan masalah. Karena semua konteks, data, dan gap udah kamu bahas, tinggal dirangkum dalam bentuk pertanyaan penelitian yang tajam.
5. Menguatkan Proposal Skripsi
Kalau latar belakang skripsimu kuat, proposal skripsi otomatis bakal terlihat lebih profesional. Pembimbing juga bakal lebih percaya sama kapasitas kamu sebagai peneliti.
Langkah-Langkah Menyusun Latar Belakang Skripsi
Karena sebelumnya kamu udah tahu bahwa nyusun latar belakang itu penting banget, maka selanjutnya adalah langkah-langkah menyusun latar belakang skripsi yang baik. Nah biar nggak makin bingung, sekarang kita bahas langkah-langkah konkrit buat bikin latar belakang skripsi yang kece abis. Siapin catatan ya, bestie, karena ini bakal jadi panduan ultimate buat kamu.
1. Identifikasi Masalah Penelitian
Langkah pertama, kamu harus tahu dulu masalah apa yang mau kamu bahas. Identifikasi masalah ini bisa dimulai dari fenomena di dunia nyata, jurnal-jurnal terbaru, atau bahkan pengalaman pribadi kamu.
Cara Melakukannya:
- Observasi Fenomena: Misalnya, kamu melihat banyak UMKM kesulitan mengatur keuangan di tengah era digital.
- Baca Jurnal dan Buku: Cari referensi yang mendukung masalah ini. Jangan lupa catat data dan fakta yang relevan.
- Diskusi dengan Ahli: Kalau punya kesempatan, ngobrol deh sama dosen atau praktisi di bidang yang kamu teliti. Insight dari mereka bisa jadi tambahan data yang berharga.
Contoh Aplikasi:
Kamu lagi nulis skripsi tentang manajemen keuangan UMKM. Di latar belakang, kamu bisa cerita tentang tantangan UMKM menghadapi persaingan di era digital, termasuk bagaimana mereka sering kesulitan mengatur cash flow karena minimnya literasi keuangan.
2. Lakukan Studi Pustaka yang Komprehensif
Setelah mengidentifikasi masalah, langkah berikutnya adalah memperkuat argumenmu dengan data dan teori dari berbagai sumber terpercaya. Studi pustaka ini semacam riset kecil-kecilan yang jadi landasan untuk menulis latar belakang skripsi.
Cara Melakukannya:
- Kumpulkan Referensi: Cari jurnal-jurnal terbaru, buku, artikel ilmiah, atau laporan resmi yang relevan dengan topikmu.
- Analisis Penelitian Sebelumnya: Lihat apa yang udah diteliti orang lain. Fokus ke bagian hasil dan kesimpulan mereka, supaya kamu tahu di mana posisi penelitianmu.
- Gunakan Sumber Terpercaya: Prioritaskan jurnal terindeks seperti Scopus atau Sinta. Jangan lupa cek tahun publikasinya; sebaiknya ambil referensi dari 5 tahun terakhir.
Contoh Aplikasi:
Kalau topikmu tentang manajemen keuangan UMKM, cari jurnal yang membahas strategi keuangan UMKM, tantangan yang mereka hadapi, atau peran digitalisasi dalam manajemen keuangan. Misalnya, jurnal dari Handayani (2022) yang menemukan bahwa 60% UMKM di Indonesia sulit mengakses modal, atau Kurniawan (2021) yang mengungkap bahwa hanya 25% pelaku UMKM punya strategi keuangan terencana.
Tips Tambahan:
- Gunakan tools seperti Mendeley untuk mengorganisasi referensimu. Ini bakal mempermudah kamu bikin daftar pustaka di akhir.
- Jangan lupa pahami isi jurnal, bukan cuma copy-paste kutipan. Ini penting supaya kamu bisa ngehubungin argumen mereka ke penelitianmu.
3. Rumuskan Konteks Teoritis
Nah, kalau data dan referensi udah lengkap, sekarang waktunya masuk ke konteks teoritis. Bagian ini adalah tempat kamu menjelaskan teori-teori utama yang mendukung penelitianmu.
Cara Melakukannya:
- Pilih Teori yang Relevan: Pilih 2-3 teori yang langsung berhubungan dengan topikmu.
- Jelaskan Secara Sederhana: Ingat, pembaca nggak semuanya ahli di bidangmu. Jadi, hindari istilah yang terlalu teknis tanpa penjelasan.
- Hubungkan dengan Masalah Penelitian: Setelah menjelaskan teori, tambahkan sedikit analisis tentang bagaimana teori tersebut membantu memahami masalah yang kamu bahas.
Contoh Aplikasi:
Misalnya, topikmu tentang strategi keuangan UMKM. Kamu bisa pakai teori pecking order untuk menjelaskan prioritas pendanaan UMKM, teori struktur modal untuk menganalisis kombinasi sumber dana, dan teori manajemen risiko untuk menilai bagaimana UMKM menghadapi tantangan finansial.
Tambahan Nilai Plus:
Kalau kamu bisa menghubungkan teori-teori ini dengan fenomena aktual, pembaca bakal lebih mudah paham. Misalnya, “Dalam konteks UMKM di Indonesia, teori pecking order terlihat jelas ketika pelaku usaha lebih memilih menggunakan dana pribadi daripada mengajukan pinjaman ke bank karena prosedur yang rumit.”
4. Tentukan Gap Penelitian
Gap penelitian adalah celah atau kekurangan dalam penelitian sebelumnya yang bakal kamu isi dengan skripsimu. Ini adalah inti dari latar belakang skripsi, karena di sini kamu menjelaskan “kenapa penelitianmu penting.”
Cara Menemukan Gap Penelitian:
- Review Studi Sebelumnya: Catat bagian-bagian yang belum dibahas oleh penelitian lain.
- Perhatikan Tren: Lihat isu-isu baru yang relevan dengan topikmu.
- Analisis Data Aktual: Kalau punya data primer, gunakan untuk menyoroti masalah yang belum dibahas secara mendalam.
Contoh Aplikasi:
Mungkin banyak penelitian tentang UMKM, tapi masih sedikit yang membahas strategi manajemen keuangan berbasis digital. Di sinilah kamu bisa masuk dan menawarkan solusi melalui penelitianmu.
Penjelasan Tambahan:
Gap penelitian ini penting banget buat nunjukin kontribusi unikmu di dunia akademik. Kalau gap-nya jelas, penelitianmu bakal kelihatan lebih signifikan.
5. Jelaskan Signifikansi Penelitian
Setelah gap penelitian, waktunya menjelaskan manfaat penelitianmu. Di bagian ini, kamu perlu meyakinkan pembaca bahwa skripsimu punya dampak nyata, baik di bidang akademik maupun praktik.
Cara Melakukannya:
- Manfaat Teoretis: Jelaskan bagaimana penelitianmu bakal memperkaya literatur di bidangmu.
- Manfaat Praktis: Tunjukkan bagaimana hasil penelitianmu bisa diaplikasikan dalam kehidupan nyata.
- Manfaat untuk Pengambil Kebijakan: Kalau topikmu berkaitan dengan kebijakan, tambahkan poin ini.
Contoh Aplikasi:
Kalau topikmu tentang manajemen keuangan UMKM, manfaat praktisnya bisa berupa panduan strategi keuangan yang simpel dan efektif buat pelaku UMKM. Sementara manfaat teoretisnya adalah memperluas pemahaman tentang pengelolaan keuangan di sektor UMKM.
Insight Tambahan:
Jangan ragu untuk menambahkan elemen personal. Misalnya, “Sebagai mahasiswa yang sering melihat usaha kecil di sekitar tempat tinggal, saya ingin penelitian ini bisa membantu UMKM mengelola keuangan dengan lebih baik.”
6. Gunakan Data dan Fakta Aktual
Kamu tahu nggak, data itu ibarat bahan bakar yang bikin latar belakang skripsi makin kuat dan kredibel? Tanpa data, argumenmu bakal terasa kosong dan nggak meyakinkan. Jadi, penting banget untuk memasukkan fakta-fakta aktual yang relevan.
Cara Menemukan Data:
- Sumber Resmi: Ambil dari Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian, atau organisasi internasional seperti World Bank.
- Laporan Penelitian: Gunakan laporan dari lembaga penelitian atau universitas terkemuka.
- Artikel Ilmiah: Kutip data dari jurnal atau konferensi yang relevan.
Contoh Aplikasi:
Kalau topikmu tentang manajemen keuangan UMKM, kamu bisa pakai data ini:
- “Menurut BPS (2023), kontribusi UMKM terhadap PDB Indonesia mencapai 61%, tetapi 70% dari UMKM tersebut masih kesulitan mengakses modal usaha.”
- “Sebuah survei oleh Kemenkop UKM (2022) menunjukkan bahwa hanya 20% UMKM yang menggunakan teknologi digital dalam mengelola keuangan mereka.”
Tips Presentasi Data:
- Gunakan data secara spesifik, jangan terlalu umum.
- Jangan lupa cantumkan sumber data biar tulisanmu terlihat profesional.
- Masukkan data ke dalam paragraf dengan alur yang mulus, misalnya: “Fakta ini menunjukkan bahwa masih ada celah besar yang perlu diisi melalui penelitian, terutama terkait digitalisasi keuangan UMKM.”
7. Bangun Alur Logis Permasalahan
Selanjutnya yang tidak kalah pentingnya adalah kamu perlu membangun alur logis permasalahan. Kenapa ini pentung? Karena kunci utama dari latar belakang yang menarik adalah alurnya. Bayangin aja deh kamu lagi ngobrol sama temanmu, pasti kamu nggak langsung nyerocos, kan? Sama seperti itu, tulis latar belakang dengan alur yang mengalir dan logis. Biar enggak bingun cara buatnya, silahkan perhatikan penjelasan dibawah ini:
Struktur Alur Logis:
- Mulai dari isu umum: Paparkan gambaran besar yang relevan dengan topikmu.
- Lanjutkan ke fenomena spesifik: Jelaskan masalah yang lebih fokus.
- Tutup dengan rumusan masalah: Tegaskan pertanyaan utama yang ingin kamu jawab.
Contoh Alur:
- Isu Umum: UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia, tapi mereka menghadapi banyak tantangan, terutama di bidang keuangan.
- Fenomena Spesifik: Salah satu masalah terbesar adalah kurangnya literasi keuangan dan akses modal.
- Rumusan Masalah: “Bagaimana strategi digitalisasi dapat meningkatkan manajemen keuangan UMKM di Indonesia?”
Tips Eksekusi:
- Gunakan transisi yang halus antar paragraf. Misalnya: “Meskipun UMKM telah menjadi sektor penting dalam ekonomi nasional, tantangan di bidang keuangan tetap menjadi hambatan utama.”
- Jaga agar pembahasan nggak berputar-putar. Fokus langsung ke inti masalah.
8. Perhatikan Bahasa dan Struktur
Dalam penyusunan latar belakang skripsi, yang tidak boleh sampai terlupakan adalah penggunaan bahasa. Ini sangat penting karena bahasa adalah senjatamu untuk menarik pembaca. Kalau bahasanya terlalu formal atau kaku, pembaca bakal cepat bosan. Tapi kalau terlalu santai juga, kesan profesional bisa hilang. Jadi, cari keseimbangan di antara keduanya. Caranya gimana ? Yuk perhatikan penjelasan berikut:
Tips Menulis Bahasa yang Efektif:
- Hindari Kalimat Panjang: Kalimat yang terlalu panjang bikin pembaca bingung. Pecah jadi beberapa kalimat pendek.
- Gunakan Bahasa Aktif: Contohnya, “Penelitian ini membahas…” lebih baik daripada “Penelitian ini akan dibahas…”
- Jangan Plagiasi: Meski kamu terinspirasi dari tulisan lain, pastikan semua kalimat ditulis ulang dengan gaya kamu sendiri.
Struktur Tulisan:
- Gunakan subjudul untuk memecah tulisan jadi lebih terorganisir.
- Paragraf pertama harus menarik perhatian pembaca.
- Akhiri setiap poin dengan kesimpulan kecil yang mengikat.
9. Hindari Pengulangan dan Kepanjangan
Ini nih yang kadang mahasiswa lupa kalau udah panik dikejar deadline, kerjain skripsinya juga kadang ngawur. Biasa kalau di kejar target halaman, kita jadi nggak sadar ngulang-ngulang pembahasan. Nah, ini adalah jebakan yang harus dihindari! Pengulangan bikin tulisan terasa membosankan dan kurang profesional. Sehingga untuk terhindar dari hal tersebut, kamu bisa baca penjelasan dibawah ini!
Tips Menghindari Pengulangan:
- Baca Ulang Tulisanmu: Setelah selesai menulis, baca ulang dan coret bagian yang terasa redundant.
- Gunakan Sinonim: Kalau harus menyebut istilah yang sama, coba variasikan dengan sinonim atau penjelasan lain.
- Fokus pada Substansi: Selalu tanyakan, “Apakah informasi ini penting untuk pembaca?” Kalau nggak, hapus aja.
Bagaimana dengan Kepanjangan?
Cobalah buat pembahasan yang to the point tapi tetap padat informasi. Misalnya, kalau kamu membahas fenomena UMKM, nggak perlu cerita sejarah panjang soal UMKM di Indonesia. Fokus ke masalah terkini dan relevan.
10. Lakukan Revisi dan Validasi
Terakhir tapi nggak kalah penting, revisi adalah langkah yang wajib dilakukan sebelum mengumpulkan proposalmu. Anggap revisi ini sebagai sesi makeover untuk tulisanmu biar makin ciamik.
Cara Melakukan Revisi:
- Baca Ulang dengan Sudut Pandang Baru: Bayangkan kamu adalah pembimbing yang baca skripsi ini untuk pertama kali.
- Gunakan Alat Bantu: Tools seperti Grammarly bisa bantu ngecek grammar atau typo.
- Minta Feedback: Diskusikan dengan teman atau pembimbing untuk dapat masukan.
Selain revisi, pastikan tulisanmu bebas dari plagiasi. Gunakan software seperti Turnitin atau Grammarly Premium untuk mengecek keaslian karya.
Di poin berikutnya, kita bakal bahas cara bikin kerangka latar belakang, contoh aplikasinya, dan tips tambahan supaya skripsimu makin anti-mainstream!
11. Buat Kerangka Latar Belakang yang Jelas
Sebelum mulai menulis, penting banget untuk bikin kerangka dulu. Kerangka ini bakal membantu kamu tetap fokus dan memastikan semua poin penting terbahas.
Struktur Kerangka Latar Belakang:
- Pendahuluan: Paparkan isu umum yang jadi dasar penelitianmu.
- Fenomena Terkait: Jelaskan fenomena spesifik yang sesuai dengan topikmu.
- Data dan Fakta: Sertakan data-data relevan untuk mendukung argumenmu.
- Gap Penelitian: Tegaskan kekurangan dari penelitian sebelumnya yang ingin kamu isi.
- Rumusan Masalah: Akhiri dengan menjelaskan masalah yang akan diteliti.
Contoh Kerangka:
Judul: Strategi Digitalisasi Keuangan untuk UMKM di Indonesia
Kerangka:
- UMKM sebagai tulang punggung ekonomi nasional.
- Masalah utama: literasi keuangan rendah dan akses modal sulit.
- Data: 70% UMKM di Indonesia belum menggunakan teknologi digital.
- Gap: Minimnya penelitian tentang penerapan strategi digitalisasi keuangan untuk UMKM.
- Rumusan Masalah: “Bagaimana digitalisasi dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas manajemen keuangan UMKM?”
12. Contoh Latar Belakang
Berikut adalah contoh lengkap latar belakang berdasarkan kerangka di atas:
Latar Belakang
UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia, menyumbang sekitar 61% dari PDB nasional (BPS, 2023). Namun, sektor ini menghadapi berbagai tantangan, salah satunya adalah pengelolaan keuangan yang kurang efisien. Masalah ini semakin terlihat ketika 70% pelaku UMKM di Indonesia mengaku belum menggunakan teknologi digital untuk mengelola keuangan mereka (Kemenkop UKM, 2022).
Selain itu, literasi keuangan yang rendah menjadi penghalang utama bagi UMKM untuk berkembang. Penelitian Kurniawan (2021) menunjukkan bahwa hanya 25% pelaku UMKM memiliki strategi keuangan terencana. Di sisi lain, penelitian Handayani (2022) menyoroti kesulitan UMKM dalam mengakses modal sebagai akibat dari kurangnya pemahaman tentang manajemen risiko.
Meski banyak penelitian membahas manajemen keuangan UMKM, sedikit yang fokus pada strategi digitalisasi sebagai solusi. Padahal, digitalisasi dapat menjadi game changer bagi UMKM untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan keuangan mereka.
Berdasarkan fenomena dan data tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana strategi digitalisasi dapat membantu UMKM mengatasi tantangan dalam manajemen keuangan. Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi teoretis bagi literatur tentang digitalisasi UMKM serta manfaat praktis bagi pelaku usaha.
13. Tips Tambahan agar Tulisanmu Standout
Gunakan Gaya Naratif
Coba tambahkan elemen storytelling untuk menarik perhatian pembaca. Misalnya:
“Bayangkan seorang pemilik UMKM di pinggiran Jakarta yang harus mencatat keuangannya secara manual di buku tulis. Setiap akhir bulan, ia kebingungan menghitung keuntungan. Digitalisasi bisa jadi solusi, tapi akses dan literasi teknologi masih menjadi kendala.”
Masukkan Kutipan Relevan
Kutipan dari pakar atau tokoh terkenal bisa menambah kredibilitas. Misalnya:
“Menurut Jack Ma, ‘Digital economy is the future.’ Kutipan ini relevan dengan pentingnya digitalisasi bagi UMKM di era modern.”
Akhiri dengan Poin Menggugah
Tutup latar belakang dengan kalimat yang memotivasi atau mengundang rasa ingin tahu. Misalnya:
“Jika UMKM bisa memanfaatkan digitalisasi keuangan, mereka bukan hanya bertahan, tetapi juga berkembang pesat di tengah persaingan global.”
Penutup
Latar belakang skripsi memang jadi salah satu hal yang penting bagi skripsi mahasiswa. Tanpa latar belakang yang baik, aku yakin skripsimu bakal di revisi mulu sama dosen pembimbingmu. Tapi tenang aja bestie, kamu bisa gunain 13 rahasia jitu yang sudah aku jelasin sebelumnya agar kamu terbantu dalam penyusunan latar belakangmu, dijamin hasilnya berkualitas. Walau begitu tetap juga ya lakukan konsultasi sama dosen pembimbingmu agar mendapatkan banyak masukan. Semangat mahasiswa!