1. Home
  2. »
  3. Penelitian
  4. »
  5. Mahasiswa Wajib Tahu! 3 Langkah Menulis Latar Belakang Masalah Penelitian yang Baik

Mahasiswa Wajib Tahu! 3 Langkah Menulis Latar Belakang Masalah Penelitian yang Baik

latar belakang masalah

Dalam perjalanan kita menjadi seorang mahasiswa, wajib hukumnya kita membiasakan diri untuk menulis. Mengapa demikian? karena hampir setiap saat, setiap menit dan setiap detik, skil menulis ini berperan besar dalam menyelesaikan tugas yang diberikan dosen kepada kita, seperti harus menyelesaikan makalah, paper, proposal penelitian, dan yang terakhir adalah skripsi. Tapi tahukah kamu, bahwa ini semua memiliki teknik tersendiri agar hasil tulisan yang kamu buat enak untuk dibaca oleh para pembaca. Apalagi menjelang mahasiswa akhir, skripsi yang kamu buat harus sebaik dan sebagus mungkin, mulai dari substansi dan juga penulisannya, agar membuat dosen pembimbingmu tertarik untuk membacanya. Artikel ini sejatinya akan membahas itu semua, termasuk latar belakang masalah penelitian.

Artikel ini akan menjabarkan lebih lanjut langkah-langkah praktis dalam menyusun latar belakang masalah penelitian yang tidak hanya informatif tetapi juga menarik minat pembaca. Oleh karena itu, persiapkan dirimu, karena sesaat lagi kita akan mengenal lebih lanjut langkah-langkah praktis dalam menyusun latar belakang masalah penelitian bagi pemula.

Memahami Esensi Latar Belakang Masalah Penelitian

Sebelum kita memasuki inti pembahasan tentang langkah-langkah praktis dalam menyusun latar belakang masalah penelitian, terlebih dahulu kita perlu memahami secara seksama apa itu latar belakang masalah penelitian dan mengapa hal tersebut begitu penting untuk kita pahami ?

Secara definisi, latar belakang masalah penelitian merupakan bagian dari proposal atau karya ilmiah yang menjelaskan konteks, urgensi, dan signifikansi dari masalah yang akan kita teliti. Kata kuncinya adalah konteks, urgensi, dan signifikansi. Maksudnya adalah konteks disini merujuk pada situasi yang melingkupi masalah yang akan diteliti. Misalnya, dalam penelitian tentang penggunaan teknologi augmented reality untuk pelestarian bahasa lokal, konteksnya bisa mencakup kondisi pelestarian bahasa saat ini dan bagaimana teknologi dapat berperan.

Urgensi sendiri memiliki arti tentang penjelasan mengapa masalah tersebut perlu untuk diteliti. Ini mencakup alasan-alasan yang membuat masalah tersebut mendesak untuk diselesaikan, seperti dampak negatif yang mung terjadi jika masalah tersebut tidak segera ditangani. Dalam kaitannya dengan contoh penelitian yang dijelaskan tadi, urgensi bisa mencakup sebuah ancaman kepunahan bahasa lokal dan pentingnya untuk secepatnya dilakukan penindakan untuk melestarikannya. Adapun signifikansi sendiri adalah penjelasan tentang pentingnya penelitian tersebut. Ini mencakup tentang manfaat atau kontribusi yang diharapkan dari adanya penelitian ini. signifikansi menjawab pertanyaan “Mengapa penelitian ini penting ?” dan “Apa dampaknya ?”. Sebagaimana contoh pada penelitian tadi tentang augmented reality dan bahasa lokal, signifikansi bisa mencakup bagaimana hasil penelitian dapat membantu pelestarian bahasa dan budaya lokal serta meningkatkan kesadaran masyarakat.

Jika kamu telah memahami ini semua, maka tentunya pada saat penyusunan latar belakang pada proposal penelitian ataupun skripsi dan karya ilmiah lainnya, kamu tidak lagi akan merasa pusing akan menulis apa. Alhasil tulisan yang kamu buat akan lebih rapi, enak dibaca karena jelas fokus dan tujuannya, sehingga dosen pasti akan menyukainya. Namun jika ternyata kamu masih belum paham dengan apa yang telah dijelaskan sebelumnya, jangan khawatir dan jangan risau, karena poin selanjutnya yang akan dibahas adalah langkah-langkah menyusun latar belakang masalah penelitian.

Langkah-Langkah Menyusun Latar Belakang Masalah Penelitian

langkah Langkah Menyusun Latar Belakang Masalah Penelitian

Bagi para pemula, memang hal yang wajar jika kita tidak mengetahuinya, namun bukan berarti karena kamu tidak tahu, kamu bersantai-santai. Jangan ya. Jika kamu berada di fase dimana sulit untuk menulis latar belakang masalah penelitian yang baik, maka langkah-langkah berikut ini harus kamu baca. Apa saja itu? berikut ini adalah langkah-langkah menyusun latar belakang masalah penelitian untuk pemula, yaitu :

  1. Identifikasi Masalah. Dalam menulis latar belakang masalah penelitian, pertama-tama yang harus kamu lakukan adalah mulai menjelaskan masalah yang akan kamu teliti. Tadi kamu sudah bacakan tentang konteks, urgensi, dan signifikansi itu seperti apa ? jika sudah, upayakan dalam menulis masalah yang akan kamu teliti, kamu perlu perkuat dengan sebuah alasan mengapa mengangkat masalah tersebut, kenapa ini perlu untuk diselesaikan dan apa dampak negatifnya jika masalah tersebut tidak segera diatasi. Jika kamu sudah bisa meyakinkan dalam dirimu atau sudah memiliki jawaban dari pertanyaan tersebut, itu artinya kamu sudah dapat menguasai masalah yang akan kamu teliti, sehingga jika pada saat kamu ditanya oleh penguji, kamu sudah bisa menjawabnya dengan penuh keyakinan.
  2. Tinjauan Literatur Singkat. Dalam melakukan sebuah penelitian, seringkali kita dihadapkan dengan beberapa penelitian yang mau kita lakukan ternyata sudah ada yang melakukannya. Walau demikian, disinilah tantangannya, dimana walaupun penelitian yang kamu angkat itu sudah ada yang melakukannya, sebisa mungkin penelitian kamu ini dapat mengisi celah-celah penelitian yang sudah ada tersebut. Olehnya itu, kamu perlu menyebutkan beberapa penelitian terkait yang sudah ada, dan jelaskan bagaimana penelitian kamu ini dapat mengisi celah penelitian yang sudah ada. Contohnya, misalnya Fulan (2021) meneliti tentang penggunaan media digital dalam mengajarkan aksara lontara kepada generasi muda di sulawesi selatan. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa media digital dapat meningkatkan minat belajar siswa, namun masih terdapat kendala dalam aksesibilitas dan kualitas konten. Harapannya penelitian yang kamu lakukan dapat berfokus pada mengatasi atau mengisi celah tersebut. Dengan demikian, penelitian kamu akan memberikan kontribusi yang lebih signifikan dan memperkaya literatur yang ada.
  3. Tujuan Penelitian. Dalam menyusun latar belakang masalah penelitian, setelah tadi kamu sudah memahami poin 1 dan 2, maka di poin  terakhir ini adalah kamu perlu menyatakan tujuan penelitian yang kamu lakukan secara jelas. Misalnya, jika kamu mengangkat judul tentang Inovasi komik digital sebagai media pembelajaran pada siswa, silahkan jelaskan apa saja menjadi tujuan dari penelitian ini. Contohnya “tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam belajar, atau untuk meningkatkan pemahaman siswa melalui bantuan komik digital.

Teknik Menulis Latar Belakang Masalah Penelitian yang Efektif menggunakan Metode Piramida Terbalik

Setelah tadi kamu sudah memahami langkah-langkah menulis latar belakang masalah penelitian, selanjutnya yang tidak kalah penting adalah kamu perlu juga memahami teknik menulisnya dengan menggunakan metode piramida terbalik. Mengapa ini penting ? agar tulisan latar belakang yang kamu buat terstruktur dan enak untuk dibaca. Lantas apasih maksud dari metode piramida terbalik dalam menulis latar belakang masalah penelitian yang baik ? silahkan disimak baik-baik.

AD 4nXdRAkvZQexOKNzYOgelf9ZbtxWbIEsBTk Sr2TtsgP6vh6K RIubkpjoKbaz eCuBpoeTuIILWw33RhKjsOCjIYQ DV oAiC9 QZjKoIPb0qnmSvBESI0OaUJDwNR2xWTtjUpDqbU5vLmEkX4XLbCoNgBL?key=jiYavZo

Singkatnya adalah metode piramida terbalik ini adalah teknik penulisan yang dimulai dengan memberikan informasi kepada pembaca dari yang paling umum dan luas, kemudian secara bertahap mengerucut ke informasi yang lebih spesifik dan detail, sampai pada tahap kesimpulan yang ingin dilakukan. Teknik ini wajib kamu tahu karena teknik ini sering digunakan dalam menulis latar belakang penelitian untuk menarik pembaca, agar mereka dapat dengan lebih mudah memahami masalah yang akan diteliti. Contohnya seperti apa ?

  1. Masalah Umum. Mulailah dengan memberi gambaran umum terkait topik penelitian yang kamu angkat. Jelaskan secara lebih luas, misalnya ketika kamu ingin membahas gangguan kesehatan mental. Mulailah jelaskan kondisi kesehatan mental di Indonesia seperti apa, dan lain sebagainya. Contohnya “Gangguan kesehatan mental di Indonesia sangat memprihatinkan. Hal ini dapat dibuktikan melalui data yang dikeluarkan badan pusat statistik (BPS) …. ” dan seterusnya.
  2. Masalah Khusus. Setelah kamu selesai menjabarkan secara luas apa itu kesehatan mental itu seperti apa dan bagaimana, selanjutnya adalah kerucutkan masalah tersebut. Karena pada dasarnya gangguan kesehatan mental itu ada banyak sekali, maka penting bagi kamu untuk mengurucutkannya, misalnya kamu mengambil masalah khusus yaitu gangguan kesehatan mental karena kurangnya teman bicara. Maka selanjutnya silahkan jabarkan maksud dari gangguan kesehatan mental karena kurangnya teman bicara beserta dengan dampaknya, dan sebagainya.
  3. Kesimpulan. Karena tadi masalah umumnya sudah kamu dapat yaitu gangguan kesehatan mental, kemudian mengerucut menjadi gangguan kesehatan mental karena kurangnya teman bicara, maka kesimpulan disini merupakan jawaban atau solusi yang hendak kamu tawarkan dalam mengatasi masalah-masalah sebelumnya. Misalnya “Melihat begitu bahaya gangguan kesehatan mental pada diri remaja, akibat kurangnya support system atau teman bicara untuk mendengar keluh-kesahnya, maka penulis hendak menghadirkan solusi berupa robot teman bicara untuk mengatasi masalah tersebut. Kira-kira seperti ini ya maksudnya.

Pada akhirnya tulisan yang baik adalah tulisan yang selesai. Memahami karya tulis itu memang tidak bisa langsung saat itu juga kamu akan paham, akan tetapi perlu yang namanya proses. Jadi harapanya setelah ini, kamu perlu membiasakan diri ya untuk lebih rajin lagi menulis dan belajar cara melakukan penelitian dengan mudah, biar kedepannya hal-hal seperti yang telah kamu baca sebelumnya bisa kamu kuasai. Selain itu yang lebih penting juga adalah kamu harus memastikan jika dalam menyusun karya ilmiah, data yang kamu gunakan dalam meneliti itu kredibel dan dapat dipertanggungjawabkan, serta setiap opini yang kamu tulisan di karya tulis itu harus dapat dibuktikan melalui data yang ada.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Optimized by Optimole
Scroll to Top