1. Home
  2. »
  3. Skripsi
  4. »
  5. 9 Strategi Jitu Nyusun Proposal Skripsi yang Baik!

9 Strategi Jitu Nyusun Proposal Skripsi yang Baik!

Proposal Skripsi 1

Hey mahasiswa, udah semester akhir aja nih, gimana, skripsimu udah aman bestie? atau kamu masih bingung gimana cara bikin proposal skripsi yang benar, rapi, berkualitas dan langsung di ACC dosen pembimbingmu tanpa main drama-dramaan? Yuk langsung aja kita bahas di artikel ini. Artikel ini bakal jadi panduanmu untuk nyusun proposal skripsi dengan baik. Dengan kamu memahami langkah-langkah strategis dalam membuat proposal skripsi yang nggak cuma baik tapi juga memukau. Dijamin auto cepet lulus… Yuk, kita mulai!

1. Definisi dan Pentingnya Proposal Skripsi

Oke, sebelum kita ngomong panjang lebar, kamu harus tahu dasarnya dulu, apa sih proposal skripsi itu dan kenapa ini penting banget? Jadi bestie, proposal skripsi itu adalah dokumen yang bakal bantu menjelaskan rencana penelitian kamu. Ibaranta seperti maps yang akan tuntun kamu ke tujuan. Fungsinya apa aja selain sebagai panduan? 

  1. Panduan Penelitian – Biar kamu nggak bingung mau mulai dari mana dan berakhir di mana.
  2. Alat Komunikasi – Memastikan dosen pembimbing paham apa yang ingin kamu teliti.
  3. Modal Sidang Skripsi – Kalau proposal kamu solid, sidang skripsi bisa jadi lebih gampang.

Kenapa proposal skripsi itu penting? Karena proposal ini adalah tahap awal yang jadi penentu kamu bisa nyelesain skripsi atau tidak. Makanya kamu harus bikin proposal skripsi yang berkualitas agar kedepannya saat mulai penyusunan skripsi semuanya dapat berjalan lancar. Jadi, pastikan kamu all-out dari sekarang ya!

2. Struktur Umum Proposal Skripsi

Ini nih yang kadang buat mahasiswa mager ngerjain proposal skripsinya karena masih bingung sama strukturnya. Tapi tenang, kamu bisa lihat struktur dibawah ini, agar memudahkan kamu buat ngerjain dan selesain proposal skripsimu tepat waktu. 

Berikut ini struktur proposal skripsi secara umum yang biasa digunain mahasiswa buat nyusun proposal skripsinya yaitu: 

  1. Halaman Judul – Jangan lupa judulnya harus menarik dan relevan.
  2. Latar Belakang Masalah – Jelaskan konteks penelitian kamu secara jelas.
  3. Rumusan Masalah – List pertanyaan yang pengen kamu jawab.
  4. Tujuan Penelitian – Apa sih yang kamu harapkan dari penelitian ini?
  5. Manfaat Penelitian – Baik untuk teori maupun praktik.
  6. Tinjauan Pustaka – Review penelitian terdahulu yang relevan.
  7. Kerangka Teori – Teori-teori yang mendukung penelitian kamu.
  8. Metodologi Penelitian – Jelaskan cara kamu mengumpulkan dan menganalisis data.
  9. Daftar Pustaka – Semua referensi yang kamu gunakan.
  10. Lampiran – Misalnya, jadwal penelitian atau dokumen pendukung lainnya.

Struktur ini adalah kerangka dasar yang wajib kamu kuasai selama pengerjaan proposal skripsi. Tenang, aku akan ngejelasin masing-masing bagian ini lebih dalam, biar kamu makin paham!

3. Memilih Topik Penelitian yang Tepat

Sebelum melangkah lebih jauh buat nyusun proposal skripsimu, tentu akan lebih mudah jika kamu sudah memiliki topik penelitian yang akan kamu bahas. Walau begitu, tahap ini yang paling susah, yaitu mencari topik penelitian yang revelan dan menarik. Kalau asal bikin aja nanti kamu dapat revisi. Tapi tenang, berikut ini beberapa langkah yang bisa kamu gunakan dalam memilih atau mencari topik penelitian yang baik untuk proposal skripsimu, yaitu:

1. Pilih yang Kamu Suka

Pemilihan topik yang sesuai dengan minat kamu itu penting banget! Kenapa? Karena saat kamu tertarik dengan topik tersebut, kamu bakal lebih semangat ngelakuin riset, mengerjakan tugas, dan pastinya, proposal skripsi kamu bakal lebih berkualitas. Misalnya, kalau kamu suka banget sama dunia manajemen keuangan, kenapa nggak pilih topik yang berhubungan langsung? Salah satu contoh topik yang bisa dipilih adalah “Pengaruh Manajemen Keuangan terhadap Profitabilitas UMKM.”

Dengan memilih topik yang kamu suka, kamu juga bakal lebih mudah mendalami setiap bagiannya. Selain itu, kamu bisa lebih mudah membuat riset yang berkualitas karena kamu sudah punya dasar pemahaman yang kuat.

2. Relevansi dan Kebaruan

Selain minat, pastikan topik yang kamu pilih juga relevan dengan kondisi terkini dan punya kebaruan. Kalau topik yang kamu pilih sudah banyak dibahas orang, bisa jadi proposal kamu terkesan biasa-biasa aja. Jangan pilih topik yang sudah basi atau terlalu umum. Misalnya, kamu bisa fokus pada UMKM di era pandemi atau masalah manajemen keuangan di tengah transformasi digital. Fokus ke topik-topik yang lebih spesifik dan punya urgensi di masa kini.

Contohnya, kamu bisa ambil topik “Strategi Manajemen Keuangan pada UMKM yang Bertahan di Masa Pandemi.” Dengan memilih topik yang masih fresh dan relevan, kamu juga bisa membuat penelitian yang lebih berkontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan.

3. Ketersediaan Sumber Referensi

Sebelum kamu mantap memilih topik, pastikan ada cukup sumber referensi yang mendukung penelitian kamu. Jangan sampai kamu punya ide cemerlang, tapi ketika kamu cari bahan penelitian, literaturnya minim.

Cara mudah mengecek ketersediaan referensi adalah dengan browsing di Google Scholar atau database jurnal akademik lainnya. Pastikan topik yang kamu pilih sudah banyak diteliti oleh orang lain, jadi kamu punya banyak bahan untuk dijadikan referensi.

4. Diskusi dengan Dosen Pembimbing

Jangan ragu buat konsultasi sama dosen pembimbing kamu. Mereka itu punya pengalaman yang luas dan bisa kasih insight berharga soal topik yang kamu pilih. Dosen pembimbing juga biasanya tahu topik-topik yang lagi populer dan berpotensi diterima oleh jurusan atau fakultas kamu. Bahkan, mereka bisa bantu kamu menemukan angle atau pendekatan yang berbeda dari topik yang sudah kamu pilih.

Tanya juga apakah topik yang kamu pilih relevan dengan bidang penelitian yang mereka tekuni. Diskusi ini juga bisa jadi kesempatan buat kamu dapetin feedback berharga yang bisa bikin penelitian kamu lebih solid. Dengan begini, kamu bisa punya pandangan yang lebih luas tentang topik kamu dan lebih siap dalam menyusun proposal skripsi.

4. Menyusun Latar Belakang Masalah yang Menarik

Oke, setelah kamu udah mendapatkan topik penelitian yang berkelas, menarik, dan relevan dengan situasi terkini, serta udah di ACC sama dosen pembimbingmu, sekarang yang tidak kalah penting adalah menyusun latar belakang masalah dari topik tersebut. 

Latar belakang ini wajib banget ada di proposal skripsi, karena bagian inilah nanti yang akan menjelaskan masalah yang kamu angkat secara spesifik. Kalau diibaratkan, bagian ini adalah “pembuka” yang menentukan apakah pembaca mau lanjut baca proposal kamu atau nggak.

Jadi, penting banget buat membuat latar belakang yang nggak cuma informatif, tapi juga menarik! Nah, yuk simak panduan lengkapnya biar kamu bisa ngehasilin latar belakang masalah yang menarik!

1. Deskripsikan Fenomena Umum

Awali latar belakang dengan menggambarkan fenomena umum yang relevan dengan topik kamu. Kamu bisa bilang sesuatu seperti, “UMKM adalah sektor yang paling terdampak pandemi, dengan ribuan bisnis gulung tikar akibat manajemen keuangan yang kurang efektif.” Ini bakal langsung menarik perhatian pembaca karena kamu sudah menyentuh isu yang nyata dan relevan.

Penting juga untuk menjelaskan kenapa fenomena ini penting untuk diteliti. Misalnya, kamu bisa menyebutkan bahwa banyak UMKM yang nggak tahu cara mengelola risiko keuangan dengan baik, padahal ini bisa jadi faktor penentu apakah mereka bisa bertahan atau tidak. Fenomena seperti ini bisa jadi latar belakang yang sangat kuat untuk penelitian kamu.

2. Ungkapkan Kesenjangan Pengetahuan

Setelah mendeskripsikan fenomena, tunjukkan kesenjangan pengetahuan yang ada. Misalnya, kamu bisa bilang, “Meskipun banyak penelitian yang membahas tentang manajemen keuangan, namun penelitian terkait strategi pengelolaan risiko keuangan pada UMKM masih terbatas.” Di sini, kamu menunjukkan bahwa ada celah dalam literatur yang belum banyak dibahas oleh peneliti sebelumnya, dan kamu ingin mengisi celah tersebut.

Dengan menunjukkan kesenjangan ini, kamu nggak cuma memberikan gambaran umum, tapi juga menunjukkan kenapa penelitian ini sangat dibutuhkan.

3. Sampaikan Alasan Pemilihan Topik

Setelah menunjukkan kesenjangan, jelaskan kenapa kamu memilih topik ini. Misalnya, “Saya memilih topik ini karena percaya bahwa manajemen keuangan yang baik adalah kunci utama bagi keberlanjutan UMKM, terlebih di tengah situasi krisis seperti pandemi ini.” Ini adalah bagian yang sangat penting karena menunjukkan bahwa kamu punya alasan yang jelas dan kuat untuk memilih topik penelitian tersebut.

Selain itu, kamu juga bisa menjelaskan relevansi topik ini dengan kondisi sosial dan ekonomi yang sedang berlangsung. Misalnya, “Di era digital dan pandemi, UMKM dituntut untuk lebih adaptif dan cerdas dalam mengelola keuangan agar tetap dapat bertahan dan berkembang.” Penjelasan ini bakal memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kenapa penelitian ini perlu dilakukan dan apa dampaknya terhadap masyarakat.

4. Buat Pernyataan Signifikansi

Akhiri latar belakang dengan menekankan signifikansi penelitian kamu. Kamu bisa bilang sesuatu seperti, “Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan strategi manajemen keuangan yang lebih efektif bagi UMKM, baik secara teori maupun praktik.” Di bagian ini, kamu harus menekankan bahwa penelitian kamu nggak cuma penting di ranah akademis, tetapi juga punya dampak yang besar di dunia nyata.

Dengan cara ini, kamu menunjukkan bahwa penelitianmu bukan hanya untuk memenuhi tugas akademik, tetapi juga untuk memberi solusi praktis bagi permasalahan yang ada.

Dengan mengikuti langkah-langkah yang udah aku jelasin sebelumnya, sekarang kamu bisa gunain cara tadi untuk menyusun latar belakang masalah yang menarik dan punya kedalaman. Jadi, jangan anggap remeh bagian ini ya karena ini bagian inilah kesempatan kamu buat memikat para pembacamu dengan latar belakang yang menarik minat para pembaca untuk membaca dan mengikuti penelitian yang kamu lakukan.

5. Menyusun Metodologi Penelitian

Kalau sebelumnya kamu udah berhasil ngehasilin latar belakang yang berkualitas, maka yang tidak boleh sampai terskip adalah bagian metodologi penelitian. Bagian ini ibaratnya semacam alat untuk mengumpulkan makanan. Kalau kamu enggak punya alat yang pas pasti bakal mudah. Begitu juga dengan skripsimu kalau kamu tepat dalam menggunakan metodologi penelitian, yakin deh skripsimu juga cepat selesai. Atau kalau metodologi kamu jelas dan logis, dosen pembimbing bakal lebih yakin sama penelitian kamu.

Aku tahu mungkin saat ini kamu bingung buat nentuin metodologi penelitian yang pas untuk proposal skripsimu, tapi tenang aja, enggak usah khawatir, aku akan berikan beberapa poin yang bisa kamu simak untuk ngatasin keraguanmu. Yuk, simak cara menyusunnya:

  1. Pilih Jenis Penelitian
    • Kualitatif: Cocok untuk eksplorasi mendalam, misalnya studi kasus UMKM.
    • Kuantitatif: Cocok untuk menganalisis data statistik, misalnya pengaruh manajemen keuangan terhadap profit.
  2. Metode Pengumpulan Data
    • Primer: Data yang kamu kumpulkan langsung, seperti wawancara atau survei.
    • Sekunder: Data dari sumber yang sudah ada, seperti laporan keuangan atau jurnal.
  3. Teknik Sampling, Pastikan sampel yang kamu pilih representatif. Misalnya, jika penelitianmu tentang UMKM, pilih sampel dari berbagai sektor (makanan, fashion, dll.).
  4. Analisis Data, Sampaikan dengan jelas teknik analisis yang akan kamu gunakan. Misalnya, regresi linier untuk penelitian kuantitatif atau coding untuk penelitian kualitatif.

Ilustrasi:
Kalau topik kamu tentang manajemen keuangan UMKM, metodologinya bisa seperti ini:

  • Penelitian kuantitatif menggunakan survei terhadap 100 UMKM di Jakarta.
  • Data dianalisis dengan SPSS untuk melihat korelasi antara strategi keuangan dan profitabilitas.

6. Menyiapkan Tinjauan Pustaka yang Komprehensif

Udah kelar permasalahan metodologi penelitian, sekarang kita bakal bahas seputar Tinjaun Pustaka. Jadi, tinjaun pustakan itu seperti cerita latar dari penelitian kamu.  Kamu perlu menunjukkan kalau penelitianmu berdiri di atas dasar yang kuat. Begini kira-kira cara menyusun tinjauan pustaka yang menarik dan komprehensif:

  1. Cari Literatur yang Relevan. Gunakan jurnal, buku, atau artikel terbaru. Prioritaskan yang relevan dengan topik kamu.
  2. Analisis Penelitian Terdahulu. Tunjukkan apa yang sudah ditemukan dan apa yang belum diteliti. Misalnya, “Penelitian A membahas strategi manajemen keuangan UMKM, tapi tidak membahas dampaknya di masa pandemi.”
  3. Gabungkan dengan Kerangka Teori. Hubungkan temuan penelitian sebelumnya dengan teori yang kamu gunakan.
  4. Buat Kerangka Berpikir. Susun kerangka yang jelas untuk menunjukkan bagaimana penelitian kamu mengisi celah di antara penelitian terdahulu.

Tips:
Kalau kamu meneliti tentang UMKM, cari jurnal seperti International Journal of Financial Studies atau laporan dari Bank Indonesia tentang UMKM.

7. Merancang Daftar Pustaka yang Baik

Nah yang tidak kalah penting sekarang adalah daftar pustaka. Ini penting banget ya bestie setiap referensi yang kamu ambil di jurnal lain harus di cantumkan di daftar pustaka. Ini penting banget agar kamu terhindar dari plagiarisme. Kalau formatnya berantakan, bisa jadi nilai minus di mata dosen. 

Tenang, enggak usah khawatir, aku akan kasih ke kamu beberapa tips yang bisa kamu ikuti agar bisa menghasilkan daftar pustaka yang baik. Berikut adalah tipsnya: 

  1. Gunakan Referensi Terbaru. Usahakan referensi yang kamu pakai nggak lebih dari 5 tahun terakhir, kecuali teori dasar.
  2. Campur Sumber Referensi. Jangan cuma jurnal, tambahkan buku, laporan pemerintah, atau artikel terpercaya.
  3. Pakai Aplikasi Referensi. Gunakan tools seperti Mendeley atau Zotero untuk mengatur sitasi secara otomatis.
  4. Format yang Konsisten. Ikuti format yang diminta, seperti APA, MLA, atau Chicago.

Cerita Singkat: Misalnya, kamu pakai buku “Manajemen Keuangan untuk UMKM” edisi terbaru. Pastikan detailnya lengkap di daftar pustaka kamu, mulai dari nama penulis, tahun terbit, hingga penerbit.

8. Teknik Penulisan dan Formatting Proposal Skripsi

Nah, setelah masalah daftar pustaka kamu udah selesai, serta semua elemen proposalmu udah selesai, selanjutnya adalah merapikan tulisanmu. Jangan anggap remeh ya, karena dosen biasanya pertama kali “menghakimi” proposal kamu dari tampilan dan tata bahasanya. Semakin rapi tulisanmu maka dosen pun juga akan suka. Kalau berantakan, bisa-bisa langsung kena revisi besar-besaran. 

Tapi tenang ya bestie, kamu enggak usah khawatir, aku akan bantu kamu buat melakukan teknik penulisan dan formating proposal skripsi yang baik. Yuk disimak dan perhatikan detailnya!

1. Gunakan Bahasa Akademis

Meskipun kita santai ngobrol di sini, pastikan bahasa di proposal tetap formal. Hindari penggunaan kata gaul atau terlalu kasual. Misalnya, “penelitian ini gua lakuin buat…” diganti jadi “penelitian ini dilakukan untuk…”.

2. Hindari Typo dan Grammar Error

Koreksi naskahmu berkali-kali. Typo kecil saja bisa bikin dosen ilfeel. Kalau perlu, gunakan aplikasi seperti Grammarly atau Microsoft Word untuk bantu ngecek tata bahasa dan ejaan.

3. Format Sesuai Panduan Kampus

Biasanya, kampus punya template khusus untuk format proposal. Pastikan semua elemen seperti margin, font, dan spasi sesuai aturan. Contohnya:

  • Font: Times New Roman, ukuran 12
  • Spasi: 1,5
  • Margin: 4 cm kiri, 3 cm kanan, atas, dan bawah

4. Gunakan Heading dan Subheading

Buat pembaca lebih mudah memahami isi proposal dengan menambahkan heading yang jelas untuk setiap bagian. Misalnya:

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian

5. Visualisasikan Data Jika Perlu

Kalau ada data statistik, tambahkan tabel atau grafik untuk memperkuat argumen kamu. Tapi jangan lupa sertakan keterangan yang jelas biar pembaca nggak bingung.

Cerita Realistis: Bayangin dosen pembimbing kamu buka proposal skripsi kamu, terus dia ngomong, “Wah, rapi banget nih proposal. Enak dibaca.” Kamu langsung happy, kan?

Gimana? sudah pahamkan gimana aja teknik penulisan dan formating proposal skripsi. Jangan sampai kamu abaikan ya!

9. Mempersiapkan Sidang Proposal Skripsi

Kalau semua masalah di proposal skripsimu udah tuntas semua. Mulai dari typo, daftar pustaka, ataupun hal-hal yang direvisi dosen udah pada kelar semua. Maka lansung aja bestie urus dan persiapkan dirimu buat melakukan sidang proposal skripsi. Wahh… gimana nih, aku mulainya dari mana biar bisa lancar saat sidang? Tenang, aku akan kasih kamu beberapa trik biar kamu lebih percaya diri dan tetap siap mental saat menjalankan sidang proposal skripsi. Yuk disimak ya!

1. Kuasai Materi Proposal

Jangan cuma hafal judul, tapi pahami setiap detail isi proposal. Kalau ada bagian yang kurang yakin, diskusikan dulu dengan dosen pembimbing sebelum sidang.

2. Latihan Presentasi

Buat PPT yang menarik dan latihan ngomong di depan teman atau kaca. Latihan ini penting biar kamu nggak gugup saat sidang.

3. Antisipasi Pertanyaan

Coba pikirkan kemungkinan pertanyaan dari dosen penguji. Misalnya:

  • Kenapa kamu memilih topik ini?
  • Apa kelebihan metodologi penelitian yang kamu pakai?

4. Penampilan yang Rapi dan Profesional

Sidang mungkin formal, tapi penampilan kamu juga berpengaruh. Pakaian yang rapi menunjukkan bahwa kamu menghormati momen penting ini.

5. Mental yang Siap

Ingat, sidang proposal itu bukan “pertarungan.” Anggap saja ini diskusi untuk menyempurnakan penelitian kamu. Jangan takut salah, karena revisi itu wajar.

Fun Fact: Ada mahasiswa yang bikin simulasi sidang bareng teman-temannya, lengkap dengan pura-pura jadi dosen penguji. Hasilnya? Dia lebih siap dan sidangnya lancar banget!

Penutup

Sebagai kesimpulan, menyusun proposal skripsi itu emang nggak gampang, tapi ada juga kok mudahnya. Kamu akan mudah ngerjain proposal skripsimu kalau kamu punya perencanaan yang matang, strategi yang tepat, dan kerja keras, kamu pasti bisa bikin proposal yang bukan cuma bagus di atas kertas, tapi juga bikin dosen terkesan. Selain itu, kamu juga bakal lebih mudah ngerjain proposal skripsimu kalau kamu memiliki panduan dan tips yang bisa digunakan, dan kami udah nyiapinnya. Yuk dipraktekkan ya, bila ada kendala kamu juga bisa konsultasikan ke dosenmu biar dapat tambahan insight!

Jadi gimana setelah membaca artikel ini, sudah siap menghadapi perjalanan panjang ini? Jangan lupa, proposal skripsi itu baru langkah awal ya. Walaupun sulit, yang terpenting adalah nikmatin aja prosesnya ya biar enggak stress hehe. Yuk semangat buat proposal dan sidang skripsinya, semoga cepat kelar dan cepat wisuda ya!

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Optimized by Optimole
Scroll to Top