1. Home
  2. »
  3. Skripsi
  4. »
  5. 5 Trik Maksimalin Google Scholar dan Referensi Digital untuk Keperluan Skripsi

5 Trik Maksimalin Google Scholar dan Referensi Digital untuk Keperluan Skripsi

Google Scholar

Hayo… Siapa yang nggak pernah ngalamin drama nyari jurnal pas lagi asyiknya buat skripsi? Sudah buka puluhan tab, tapi hasilnya nihil, atau malah dapet jurnal yang ternyata nggak kredibel? Jangan-jangan, kamu juga masih suka mikir, “Ini referensi beneran valid apa nggak, ya?” Tenang, kamu nggak sendirian kok. Ada banyak yang nasibnya sama kek kamu!

Kabar baiknya, sekarang ada Google Scholar yang bisa jadi sahabat setia pejuang skripsi. Platform ini bisa dibilang kek udah bestienya para mahasiswa, yang mana sangat ngebantu banget buat bikin proses nyari referensi jadi jauh lebih cepat, efektif, dan tentunya kredibel. Tapi, kalau kamu belum tahu cara maksimalin fitur-fitur di Google Scholar, bisa-bisa malah tambah pusing.

Jangan khawatir bestie, karena artikel ini bakal ngajak kamu kenalan lebih dekat sama Google Scholar. Salah satu platform Google yang udah jadi bestie para mahasiswa. Artikel ini kita bakal bahas dari A sampai Z, mulai dari gimana cara efektif nyari jurnal, trik buat seleksi referensi yang bagus, sampai tips kelola referensi biar nggak berantakan. Jadi, yuk kita bahas lebih dalam. Menluncurrr!!!

Apa Itu Google Scholar?

Nah… sebelum kita meluncur lebih jauh lagi mulai dari cara nyari efektif jurnal, tips and trik buat seleksi referensi, dan lain sebagainya, kita kenalan lebih jauh dulu yuk sama  platform google ini. Jadi bestie Google Scholar adalah mesin pencari khusus literatur ilmiah yang dikembangkan oleh Google. Fungsinya mirip kok kayak Google biasa, tapi ini sendiri lebih fokus ke artikel akademis, jurnal, tesis, buku, prosiding, disertasi, dan sumber ilmiah lainnya.

Sehingga cocok banget dijadiin bestie buat nemanin kerja tugas akhir dengan cepat dan mudah. Kenapa Google Scholar istimewa? Karena platform ini menyediakan banyak publikasi dari berbagai bidang ilmu, mulai dari pendidikan, ekonomi, teknik, hingga kesehatan. Semuanya bisa kamu akses secara gratis, meskipun ada beberapa artikel premium yang butuh langganan atau akses institusi.

1. Kenapa Google Scholar Penting Banget Buat Skripsi?

Kamu mungkin masih mikir, “Kenapa sih harus ribet pake Google Scholar? Kan bisa nyari di Google biasa.” Eits, tunggu dulu ya bestie. Meskipun sama-sama produk dari Google, tapi beda cerita ya kalau soal referensi. Kalau Google biasa oke buat hal-hal umum, beda cerita kalau urusannya referensi skripsi. Google Scholar jauh lebih spesifik, terkurasi, dan akademis.

Mau tau apa aja keunggulan yang dimiliki oleh google scholar ketimbang platform lainnya? Mau-mau, apa aja itu? Nah ini udah aku siapin beberapa keunggulan yang dimiliki. Simak baik baik ya.

  1. Akses ke Publikasi Akademis Bereputasi. Semua artikel dan jurnal di Google Scholar udah melalui proses kurasi, jadi kualitasnya nggak perlu diragukan lagi bestie. Pokoknya cocok banget buat dijadiin dasar teori atau literatur pendukung dalam ngerjain skripsimu.
  2. Fitur Sitasi Otomatis. Kalau kamu berpikir platform ini hanya untuk nyari jurnal saja. Berarti kamu salah besar ya. Kalau kamu pusing sama cara bikin sitasi atau daftar pustaka secara manual, Google Scholar udah nyediain fitur otomatis yang bisa langsung kamu gunakan untuk buat sitasi dan daftar pustaka sesuai format (APA, MLA, Chicago, dll).
  3. Pencarian Spesifik dan Terkini. Di platform ini juga ngenyediain fitur bagus lho yaitu bisa bantu kamu nyari referensi secara spesifik berdasarkan tahun publikasi, jadi nggak akan dapat referensi yang sudah kadaluarsa. Sehingga kalau kamu butuh referensi tahun sekian, platform ini bakal ngebantu kamu buat memfilternya.
  4. Gratis dan Mudah Diakses. Yang enggak kalah penting, untuk mengakses setiap jurnal yang ada di google scholar, kamu enggak perlu bayar alias disediakan secara gratis. Kamu hanya perlu cukup buka scholar.google.com,  dan kamu udah bisa mulai cari referensi. Sehingga aman banget untuk kantong mahasiswa kere yang enggak punya duit hehe.

2. Langkah-Langkah Menggunakan Google Scholar

Udah pada tahukan kenapa google scholar itu penting beserta dengan keunggulannya. Yang tidak kalah penting adalah kamu juga perlu paham gimana sih cara mengoprasikannya biar mendapatkan hasil maksimal, hasil pencarianmu nggak acak-acakan, kamu bisa ngatasin ini dengan menggunakan trik yang udah aku siapin. Silahkan disimak baik-baik langkah-langkahnya ya bestie biar enggak keliru:

  1. Gunakan Kata Kunci yang Spesifik

Jangan asal ngetik kata kunci kayak “skripsi manajemen” atau “pengaruh media sosial.” Itu terlalu luas dan hasilnya bisa nggak relevan. Sebisa mungkin, gunakan kata kunci yang lebih spesifik dan sesuai topikmu. Contohnya:

  • “Pengaruh strategi pemasaran digital terhadap loyalitas konsumen di e-commerce”
  • “Hubungan self-efficacy dengan hasil belajar siswa SMA”

Kalau pengen hasil yang lebih akurat, tambahin tanda kutip buat pencarian frasa spesifik, misalnya: “strategi pemasaran digital” atau “self-efficacy siswa SMA.”

  1. Manfaatkan Fitur Filter Tahun

Referensi yang terlalu lama sering kali udah nggak relevan sama penelitian terbaru. Makanya, kamu harus manfaatkan fitur filter tahun di Google Scholar. Caranya gampang, tinggal atur hasil pencarian untuk artikel dari 5 tahun terakhir.

  1. Pilih Jurnal Bereputasi

Cara gampangnya, cek jumlah sitasi dari artikel yang kamu temukan. Semakin banyak artikel itu disitasi, semakin besar kemungkinan kalau jurnal itu memang penting dan kredibel. Tapi tetap sesuaikan sama topikmu, ya.

  1. Gunakan Fitur “Cite” untuk Sitasi

Nggak perlu ribet nyari cara nulis sitasi yang sesuai format. Google Scholar udah nyediain fitur “Cite” di bawah setiap artikel. Tinggal klik, pilih format yang kamu butuhkan, lalu salin ke dokumen skripsimu.

  1. Simpan Artikel di Google Scholar Library

Kalau kamu nemu artikel bagus tapi belum sempat baca, simpan aja di library Google Scholar. Caranya gampang, tinggal klik ikon bintang di sebelah artikel. Nanti, semua artikel yang kamu simpan bisa diakses di menu “My Library.”

3. Tips Kelola Referensi Digital

Udah pahamkan cara penggunaan google scholar dengan maksimal? Sebenar kurang maksimal sih kalau kamu enggak tahu cara kelola referensi digital buat ngedukung tulisan kamu. Kenapa? Karena referensi yang berantakan bisa bikin kamu pusing pas ngerjain bab 2 atau pas nulis daftar pustaka. Jadi, penting banget buat ngatur referensi digital kamu sejak awal biar nanti kamu enggak pusing sendiri. Tenang aku udah nyiapin beberapa tools yang bisa kamu gunakan buat ngatasinnya, berikut ini beberapa tools yang bisa kamu coba:

  1. Mendeley. Ini software manajemen referensi paling populer di kalangan mahasiswa. Kamu bisa simpan, anotasi, bahkan bikin daftar pustaka otomatis.
  2. Zotero. Alternatif lain selain Mendeley. Interface-nya lebih simpel dan cocok buat yang suka hal-hal praktis.
  3. Google Drive atau OneDrive. Kalau nggak mau ribet, kamu juga bisa pakai layanan cloud untuk simpan semua file PDF referensi. Jangan lupa bikin folder sesuai topik biar nggak bingung pas nyari.

Ketiga tools sebelumnya sangat bermanfaat banget buat ngebantu kamu ngerjain tugas akhirmu. Kalau google scholar bantu kamu buat nyari referensi yang relevan dengan tugas akhirmu, maka tiga tools diatas bisa banget bantu kamu buat nyusun referensi yang kamu ambil di google scholar menjadi lebih rapi dan enak buat dilihat + tidak bikin pusing.

4. Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Pakai Google Scholar

Kadang ya kendala dalam memaksimalkan penggunaan platfrom satu ini tuh banyak banget, maka dari itu setelah kamu baca tulisan ini, masalah-masalah tadi jangan sampai keulang lagi ya. Emang apa aja sih kesalahan yang sering di lakukan saat lagi gunain platform ini? Banyak bestie, aku udah tulisin beberapa diantaranya. Simak baik-baik ya bestie.

  1. Terlalu Ngandelin Satu Sumber. Dalam nyusun skripsimu, jangan hanya andalin satu sumber saja, tapi kamu bisa gunakan berbagai referensi untuk buat dasar teori. Intinya referensi yang kamu gunain sejalan dengan tulisan yang kamu buat. Jadi Pastikan kamu punya berbagai referensi biar penelitianmu lebih kuat.
  2. Nggak Perhatiin Relevansi Tahun. Upayakan dalam menyusun skripsi kamu gunain referensi terbaru. Artikel yang terbit 10 tahun lalu bisa jadi udah nggak sesuai sama konteks zaman sekarang. Selalu cek tahun publikasinya, ya.
  3. Malas Cek Kredibilitas Penulis. Jangan asal pilih artikel hanya karena judulnya menarik ya. Kamu harus pastiin dulu artikel yang kamu dapatin seperti penulisnya, apakah dia ahli dibidangnya atau tidak.
  4. Lupa Simpan Artikel Penting. Kalau kamu nemu artikel bagus, langsung simpan. Jangan sampai nanti kamu kesulitan nemu artikel itu lagi. Nanti kerepotan kalau kek gini

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam menggunakan platform ini, pastikan kesalahan-kesalahan yang udah aku jelasin tadi tidak kamu ulangi ya. Soalnya mungkin aja ada banyak orang yang kadang melewatkan kesalahan ini sehingga tulisan yang mereka buat tidak maksimal dan harus direvisi. Oleh karena itu, setelah ini pastikan kesalahan tadi tidak terulang dikamu ya bestie, dan yang paling penting, jangan pernah remehin kesalahan kecil!

5. FAQ: Pertanyaan yang Sering Ditanyakan

Q: Gimana kalau artikel yang aku butuh ternyata berbayar?

A: Tenang, coba cari versi gratisnya di repository kampus atau website institusi penulis. Biasanya, banyak peneliti yang menyediakan versi free-access artikel mereka.

Q: Bolehkah aku pakai jurnal dari website yang nggak populer?

A: Boleh, asal jurnal itu kredibel. Cek dulu apakah jurnal tersebut peer-reviewed dan relevan sama penelitianmu.

Q: Apakah semua artikel di Google Scholar kredibel?

A: Nggak semuanya. Kamu tetap harus selektif dan pastikan artikelnya memenuhi standar akademis.

Penutup

Sebagai kesimpulan, Google Scholar itu ibarat senjata rahasia buat kamu yang lagi berjuang ngerjain skripsi. Dengan fitur-fiturnya yang lengkap, kamu bisa dapet referensi akademis dengan mudah dan cepat. Sehingga bukan jadi alasan konyol lagi kamu nggak ngerjain skripsimu, serta enggak ada alasan lagi buat bingung nyari jurnal atau artikel.

Selain itu, kalau kamu masih merasa overwhelmed, coba praktekin tips-tips di atas dan maksimalkan tools seperti Mendeley atau Zotero buat bantu kelola referensi. Dan kalau bener-bener stuck, nggak ada salahnya konsultasi sama dosen pembimbing atau pertimbangkan jasa skripsi profesional buat bantu teknisnya. Yang penting, tetap semangat dan yakin kalau skripsimu pasti selesai!

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Optimized by Optimole
Scroll to Top