Hey Mahasiswa… gimana dengan tugas akhirmu, masih terjebak format halaman skripsimu? Format halaman skripsi mungkin kelihatan sepele, banyak mahasiswa sering meremehkan bagian ini, padahal aturan seperti jenis huruf, ukuran margin, dan penomoran halaman skripsi wajib banget dipatuhi biar nggak bikin pusing yang baca. Skripsi dengan format berantakan bisa bikin revisi jadi panjang dan proses sidang makin ribet. Makanya, penting banget buat paham cara bikin halaman skripsi yang sesuai standar akademik. Di artikel ini, kita bakal bahas tuntas soal pengaturan format halaman, layout, dan tips praktis menggunakan tools modern seperti Mendeley, biar skripsi kamu nggak cuma rapi tapi juga memudahkan pembaca. Siap? Let’s go!
1. Struktur Dasar Halaman Skripsi
Kok ribet banget sih urusin halaman skripsi? Apa pentingnya? Nah, bestie, struktur halaman skripsi itu penting banget, lho! Ini bikin skripsi kamu terlihat rapi, profesional, dan enak dibaca. Kalau struktur halaman skripsi acak-acakan, jangan harap dosen pembimbing senyum-senyum pas nge-review. Bisa-bisa malah minta revisi berkali-kali dan itu super nyebelin, kan?
Struktur halaman skripsi itu ada beberapa bagian wajib yang mesti disusun berurutan dan sesuai pedoman kampus masing-masing. Biasanya struktur dasarnya terdiri dari:
- Halaman Sampul. Halaman sampul ini wajib rapi dan formatnya harus sesuai dengan ketentuan kampus. Jangan lupa ukuran font dan margin-nya juga mesti diperhatiin. Halaman skripsi ini biasanya berisi:
- Judul skripsi
- Nama lengkap penulis (alias kamu!)
- NIM (Nomor Induk Mahasiswa)
- Logo kampus
- Nama program studi dan fakultas
- Tahun penulisan
- Halaman Judul. Nggak beda jauh sama halaman sampul, tapi biasanya tanpa logo kampus. Fungsinya lebih ke formalitas buat memperjelas judul skripsi dan siapa yang menulisnya.
- Halaman Persetujuan dan Pengesahan. Halaman skripsi ini biasanya ditandatangani oleh dosen pembimbing dan penguji sebagai bukti kalau skripsi kamu udah layak untuk disidangkan. Formatnya juga harus rapi dan terstruktur.
- Halaman Pernyataan Keaslian. Halaman skripsi ini nunjukin bahwa karya kamu bebas dari plagiarisme dan benar-benar hasil pemikiran sendiri. Kalau kampus kamu punya template khusus, ikuti aja biar nggak salah.
- Halaman Motto dan Persembahan (opsional). Halaman skripsi ini jadi favorit banyak mahasiswa, nih! Di sini kamu bisa menyisipkan kata-kata motivasi atau mempersembahkan skripsi kamu buat orang tersayang, misalnya keluarga, sahabat, atau diri sendiri (karena kamu layak diapresiasi!).
- Kata Pengantar. Nah, ini bagian awal yang bikin skripsi kamu lebih hidup. Di sini kamu bisa berterima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu selama proses penyusunan skripsi.
- Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar, dan Daftar Lampiran. Ini bagian teknis. Fungsi daftar-daftar ini adalah memudahkan pembaca untuk mencari bagian tertentu dalam skripsi kamu. Jangan lupa, buat daftar isi otomatis biar praktis.
Mungkin kamu bertanya-tanya “Kenapa Harus Paham Struktur Halaman?” Struktur halaman skripsi yang rapi bisa meminimalisir revisi, bikin kamu lebih pede saat sidang, dan yang paling penting, dosen jadi lebih mudah memahami penelitian kamu. Ingat, skripsi bukan cuma soal isi penelitiannya aja, tapi juga soal bagaimana cara penyajiannya.
2. Ketentuan Umum Penulisan Halaman Skripsi
Oke, sekarang kamu udah paham struktur dasarnya. Tapi gimana caranya biar halaman skripsi kamu sesuai sama ketentuan kampus? Jangan khawatir, bestie, di bagian ini aku bakal jelasin aturan teknis yang sering jadi patokan umum di banyak kampus. Yuk, kita bahas satu per satu!
- Jenis dan Ukuran Huruf. Bukan cuma asal ketik, jenis dan ukuran huruf dalam skripsi itu ada aturannya. Umumnya:
- Font pakai Times New Roman
- Ukuran huruf 12 pt untuk isi teks.
- Spasi 1,5 baris supaya lebih enak dibaca.
- Alignment Justify atau rata kanan-kiri biar terlihat lebih rapi.
- Margin Halaman. Aturan margin ini penting banget supaya skripsi kamu nggak ketabrak saat dijilid. Percaya deh, margin yang berantakan bisa bikin halaman skripsi kamu terlihat nggak profesional dan bikin dosen langsung kasih revisi. Margin juga punya aturan yang mesti diikuti. Biasanya seperti ini:
- Atas 4 cm
- Bawah 3 cm
- Kiri 4 cm (lebih besar untuk keperluan jilid)
- Kanan 3 cm
- Penomoran Halaman. Penting banget buat konsisten dalam penomoran. Jangan sampai di tengah-tengah skripsi, nomor halaman tiba-tiba lompat-lompat. Kalau bingung, manfaatkan fitur “Insert Page Number” di Microsoft Word biar lebih praktis. Tenang, aku kasih trik gampangnya:
- Untuk halaman awal seperti kata pengantar, daftar isi, dan sejenisnya, gunakan angka romawi kecil (i, ii, iii, …). Letaknya di tengah bawah halaman.
- Untuk halaman isi skripsi (bab 1, bab 2, dst), gunakan angka Arab (1, 2, 3, …). Letaknya di sudut kanan atas atau bawah.
- Ukuran Kertas. Biasanya, ukuran kertas yang digunakan adalah A4 dengan warna putih polos. Jangan coba-coba pakai kertas warna-warni ya, bestie, ini bukan tugas seni!
Aturan-aturan di atas memang terlihat sederhana, tapi sebenarnya punya dampak besar lho buat hasil akhir skripsi kamu. Format yang rapi menunjukkan kalau kamu serius mengerjakan tugas akhir ini, dan itu bakal jadi nilai tambah di mata dosen pembimbing. Sebaliknya, kalau formatnya asal-asalan, dosen bisa berasumsi kalau kamu kurang teliti dan itu bisa memengaruhi penilaian mereka.
3. Teknik Pengaturan Tata Letak Halaman Skripsi
Ngomongin tata letak halaman skripsi, ini bukan cuma soal penempatan teks aja. Ada banyak elemen yang perlu diperhatikan supaya skripsi kamu terlihat rapi dan sesuai pedoman. Yuk, kita bahas teknik dasar yang bisa langsung kamu praktikkan di Microsoft Word.
- Pengaturan Header dan Footer. Header dan footer ini sering dipakai untuk menampilkan informasi tambahan seperti nomor halaman atau judul bab. Biasanya, skripsi hanya menggunakan footer untuk penomoran halaman. Berikut caranya:
- Masuk ke menu Insert > Header & Footer.
- Pilih Page Number untuk menambahkan nomor halaman.
- Sesuaikan posisi nomor halaman:
- Halaman pendahuluan (kata pengantar, daftar isi) pakai angka romawi kecil di tengah bawah halaman.
- Halaman bab utama pakai angka Arab di pojok kanan atas atau bawah halaman.
- Pengaturan Bab dan Subbab. Setiap bab dalam skripsi harus dimulai di halaman baru. Untuk mengatur ini secara otomatis, pakai fitur Page Break di Word:
- Letakkan kursor di akhir teks sebelum bab baru.
- Tekan Ctrl + Enter atau pilih Insert > Page Break.
Untuk judul bab dan subbab, gunakan fitur Heading Styles di Word. Caranya:
- Pilih teks judul bab/subbab.
- Klik tab Home > Styles dan pilih Heading 1 untuk bab utama dan Heading 2/3 untuk subbab.
- Atur format font, ukuran, dan bold sesuai pedoman skripsi.
- Pengaturan Spasi dan Paragraf. Supaya skripsi terlihat rapi dan mudah dibaca, pengaturan spasi itu wajib diperhatikan:
- Spasi antarbaris 1,5
- Spasi antarparagraf 0 (sebelum dan sesudah)
- Indentasi paragraf 1,27 cm (gunakan First Line Indent untuk paragraf pertama di setiap alinea).
Caranya gampang:
- Blok semua teks yang ingin diatur.
- Klik kanan dan pilih Paragraph.
- Atur spasi, indentasi, dan alignment (justify).
- Membuat Daftar Isi Otomatis. Daftar isi otomatis ini bakal memperbarui halaman setiap kali kamu menambahkan atau mengubah bab. Daripada bikin daftar isi manual (yang sering bikin pusing kalau ada revisi), lebih baik gunakan fitur Table of Contents di Word:
- Tandai semua judul bab dengan Heading Styles.
- Pergi ke halaman daftar isi dan pilih References > Table of Contents.
- Pilih template daftar isi yang kamu suka.
4. Cara Membuat Daftar Pustaka Skripsi Pakai Mendeley
Bestie, kamu masih bikin daftar pustaka manual? Duh, itu mah udah jadul banget. Sekarang tuh, zamannya serba otomatis, termasuk bikin daftar pustaka. Ada aplikasi keren banget namanya Mendeley yang bikin daftar pustaka kamu rapi dan sesuai format akademik, entah itu APA, MLA, atau Harvard. Yuk, aku ajarin cara pakai Mendeley step by step. Nggak ribet kok, tenang aja!
- Langkah-Langkah Pakai Mendeley. Pertama-tama, kamu perlu download aplikasinya dulu. Caranya
- Buka mendeley.com.
- Klik Download dan pilih versi yang sesuai sama laptop kamu (Windows, Mac, atau Linux).
- Setelah itu, install kayak aplikasi biasa. Kalau udah selesai, buka aplikasinya.
- Pasang Plugin Mendeley di Microsoft Word. Supaya Mendeley bisa langsung connect sama Word, kamu harus pasang pluginnya.
- Buka aplikasi Mendeley di laptop.
- Klik menu Tools, terus pilih Install MS Word Plugin.
- Kalau udah, cek di Word kamu, nanti di tab References ada logo Mendeley. Kalau udah muncul, berarti sukses!
- Tambah Referensi ke Mendeley. Nah, sekarang waktunya masukin semua referensi yang kamu punya ke Mendeley.
- Buka Mendeley, terus klik tombol Add Files.
- Pilih file PDF jurnal atau buku yang mau kamu tambahin.
- Mendeley bakal otomatis baca info dari file itu, kayak judul, nama penulis, dan tahun publikasi. Kalau ada yang salah atau kurang lengkap, kamu bisa edit manual.
- Tips. Kalau referensinya bukan dari file PDF, kamu bisa tambahin secara manual juga. Klik Add Entry Manually, terus isi semua detailnya.
- Masukkan Kutipan di Word. Waktunya praktek. Kalau kamu mau nyisipin kutipan di teks skripsi, caranya gampang banget.
- Letakin kursor di kalimat yang mau kamu tambahin kutipan.
- Klik Insert Citation di tab References.
- Cari referensi yang udah kamu masukin di Mendeley, terus klik OK. Voila! Kutipan langsung muncul di teks kamu.
- Bikin Daftar Pustaka Otomatis. Bagian paling satisfying! Setelah semua kutipan selesai, kamu bisa bikin daftar pustaka otomatis.
- Letakin kursor di halaman daftar pustaka.
- Klik Insert Bibliography di tab References.
- Daftar pustaka kamu bakal langsung muncul sesuai format yang kamu pilih.
Tips Pakai Mendeley Biar Makin Mudah
- Cek dan Double-Check Referensi. Sebelum bikin daftar pustaka, pastiin semua info referensi yang kamu masukin udah bener, kayak nama penulis, judul, dan tahun publikasi. Jangan sampai ada yang typo, ya!
- Pilih Format yang Sesuai. Biasanya kampus punya aturan format tertentu buat daftar pustaka, misalnya APA atau Harvard. Jangan lupa pilih format yang sesuai sebelum bikin bibliografi.
- Manfaatkan Fitur Sync. Supaya data referensi kamu nggak hilang, aktifin fitur Sync di Mendeley. Dengan begitu, semua referensi kamu bakal otomatis tersimpan di cloud. Jadi kalau laptop kamu kenapa-kenapa, data tetap aman.
- Gunakan Folder untuk Ngatur Referensi. Kalau referensinya banyak banget, kamu bisa bikin folder di Mendeley buat ngatur dokumen berdasarkan bab atau topik tertentu. Jadi lebih rapi dan gampang dicari.
5. Finalisasi dan Proofreading Halaman Skripsi
Akhirnya, kita sampai di tahap terakhir yakni finalisasi! Jadi jangan buru-buru nge-print dulu, bestie. Luangkan waktu buat memastikan semuanya rapi, bebas typo, dan sesuai aturan kampus. Caranya
- Cek Format Halaman. Pertama-tama, cek dulu semua format halaman skripsi kamu. Ini termasuk margin, jenis font, ukuran font, spasi, dan penomoran halaman.
- Margin. Biasanya, pedoman kampus ngatur margin kiri lebih lebar dibanding margin kanan (misalnya, 4 cm di kiri dan 3 cm di kanan) buat keperluan penjilidan.
- Font dan Ukuran. Font paling umum yang dipakai itu Times New Roman ukuran 12 pt. Jangan coba-coba pake font aesthetic, ya!
- Spasi. Aturan bakunya sih biasanya 1,5 spasi. Tapi kalau pedoman kampus kamu bilang lain, ikutin itu.
- Penomoran Halaman. Halaman pendahuluan (kayak daftar isi, daftar tabel) biasanya pake angka romawi kecil (i, ii, iii), sedangkan isi skripsi pake angka biasa (1, 2, 3).
- Proofreading Isi Skripsi. Proofreading bisa dilakukan manual atau pake bantuan tools.
- Manual: Baca ulang semua isi skripsi dari awal sampai akhir. Jangan cuma fokus ke isi atau argumen, tapi perhatiin juga ejaan, tata bahasa, dan tanda baca.
- Tools: Kalau kamu mau cara yang lebih praktis, gunakan aplikasi kayak Grammarly. Tools ini bisa ngecek grammar, spelling, dan bahkan gaya penulisan kamu. Kalau kamu nulis dalam Bahasa Indonesia, fitur spell check di Microsoft Word juga cukup membantu buat deteksi kesalahan ejaan.
- Review Pedoman Skripsi Kampus. Setiap kampus punya pedoman skripsi yang beda-beda, jadi pastikan kamu udah baca pedoman ini dari awal sampai akhir.
- Periksa Aturan Khusus. Contohnya, beberapa kampus minta kamu pake kertas ukuran A4, sementara yang lain pake F4. Atau, ada kampus yang ngatur jumlah maksimal bab dalam skripsi.
- Cek Template. Kadang, kampus juga nyediain template buat skripsi. Kalau ada, gunakan template ini biar lebih gampang dan pasti sesuai aturan.
- Konsultasi dengan Dosen Pembimbing. Jangan ragu buat minta feedback terakhir soal format halaman, isi skripsi, atau bahkan daftar pustaka.
- Jadwalkan Pertemuan. Kalau bisa, buat janji temu sama dosen pembimbing sebelum finalisasi. Bawa draft skripsi kamu yang udah di-proofread, biar dosen bisa fokus ngasih masukan.
- Tanya Hal-Hal Detail. Misalnya, tanya apakah format halaman udah sesuai, apakah argumen di bab 4 udah kuat, atau apakah daftar pustaka kamu lengkap.
- Terima Kritik dengan Lapang Dada. Kalau dosen ngasih revisi, jangan baper ya! Itu semua buat kebaikan skripsi kamu.
- Tips Tambahan Buat Finalisasi
- Pakai To-Do List buat Bikin daftar checklist buat semua hal yang harus kamu cek sebelum nge-print.
- Minta Orang Lain Proofread. Kadang, mata kamu udah terlalu capek buat nemuin kesalahan. Ajak temen atau keluarga buat bantu baca ulang.
- Istirahat Sebentar. Setelah semua selesai, ambil waktu sehari buat istirahat sebelum nge-print. Pikiran yang fresh bikin kamu lebih fokus pas ngecek ulang.
Penutup
Membuat halaman skripsi yang rapi dan sesuai format memang butuh ketelitian ekstra. Tapi dengan mengikuti langkah-langkah di atas, prosesnya jadi lebih mudah dan nggak bikin stress. Mulai dari memahami struktur halaman, mengatur tata letak di Word, hingga membuat daftar pustaka otomatis dengan Mendeley semua bisa kamu kerjakan dengan praktis. Selamat menyelesaikan skripsi, bestie! Jangan lupa istirahat dan semangat terus, ya!