Apakah kamu pernah merasa bingung saat harus menyusun daftar pustaka untuk tugas makalah atau skripsi? Di tengah kesibukan kuliah dan deadline tugas yang terus menghantui, mengurus hal teknis seperti ini kadang jadi beban tersendiri. Terlebih jika kamu masih pemula yang belum pernah belajar metodologi penelitian, tiba-tiba disuruh oleh dosen membuat karya ilmiah. Bisa dibayangkan kalau daftar pustaka kamu kemungkinan jadi berantakan (sumber referensi tidak lengkap atau salah format). Inilah yang sering menjadi kendala, pemula seringkali mengabaikan sistematika penulisan daftar pustaka yang baik dan benar.
Kamu pastinya tidak ingin kerja keras kamu berjam-jam untuk mengerjakan tugas atau berbulan-bulan ngerjain skripsi justru mendapatkan nilai yang tidak memuaskan hanya gara-gara daftar pustaka? Kamu tidak perlu khawatir. Di artikel ini, kita akan membahas bagaimana cara menyusun sistematika penulisan daftar pustaka yang efektif dan pastinya nggak bikin pusing kepala. Selamat membaca!
Memahami Pentingnya Sistematika Penulisan Daftar Pustaka
Ini nih, yang sering menjadi kendala bagi sebagian besar mahasiswa dalam menyusun sistematika penulisan daftar pustaka. Mahasiswa kurang menyadari betapa pentingnya aspek sumber referensi dalam karya ilmiah. Ada beberapa alasan mengapa sistematika penulisan daftar pustaka untuk pemula sangat penting untuk dipahami, diantaranya:
a. Sistematika penulisan daftar pustaka lengkap menjadi penanda kualitas karya ilmiah karena berdasarkan pada sumber-sumber referensi yang terpercaya dan relevan.
b. Mencantumkan sumber referensi dalam daftar pustaka dengan benar merupakan etika akademik yakni bentuk penghargaan terhadap karya orang lain.
c. Adanya daftar pustaka menghindari peneliti dari plagiarisme.
d. Pembaca dapat dengan mudah memeriksa dan menelusuri sumber referensi yang digunakan dalam karya ilmiah yang telah dibuat.
Mengenal Berbagai Gaya Penulisan Daftar Pustaka
Setelah kita membahas tentang alasan penting mempelajari sistematika penulisan daftar pustaka, langkah selanjutnya adalah mengenal berbagai macam gaya penulisan daftar pustaka yang umum digunakan. Berikut ini beberapa gaya penulisan contoh daftar pustaka yang benar:
a. APA (American Psychological Association)
Gaya penulisan daftar pustaka APA biasanya dipakai untuk mengutip artikel ilmiah dan buku di bidang ilmu sosial dan humaniora. Contohnya:
· Buku
Nama belakang, inisial nama depan. (Tahun). Judul buku. Penerbit.
Contoh:
Smith, J. (2020). Publication manual of the American Psychological Association (7th ed.). American Psychological Association.
· Artikel Jurnal
Nama belakang, inisial nama depan. (Tahun). Judul artikel. Nama jurnal, volume (issue), rentang halaman.
Contoh:
Smith, J., & Jones, D. (2023). The impact of social media on mental health. Journal of Social Psychology, 123(4), 345-357.
b. MLA (Modern Language Association)
Gaya penulisan daftar pustaka MLA Style ini cukup sederhana dan mudah jika dibandingkan dengan gaya penulisan daftar pustaka yang lain. Biasanya rumpun menggunakan gaya penulisan ini seperti seni, bahasa dan sastra, budaya dan kewarganegaraan.
· Buku
Nama belakang Penulis, Nama depan. Judul Buku. Kota Penerbitan: Penerbit, Tahun Penerbitan. Medium publikasi..
Contoh:
Austen, Jane. Pride and Prejudice. New York: Penguin Books, 1995. Print.
· Artikel Jurnal
Nama belakang Penulis, Nama depan. “Judul Artikel.” Judul Jurnal volume nomor. nomor edisi (tahun): halaman. DOI atau URL.
Contoh:
Harris, Muriel. “Foreign Policy in the Novels of Joseph Conrad.” PMLA 93.5 (1978): 317-28. JSTOR, jstor.org/stable/462625.
c. Chicago/Turabian
Gaya penulisan ini memiliki dua format utama yakni notes-bibliography dan author-date yang sering digunakan pada bidang sejarah dan humaniora
· Buku (notes-bibliography)
Nama belakang Penulis, Nama depan. Judul Buku. Kota Penerbit: Penerbit, Tahun Terbit.
Contoh:
McCullough, David G. John Adams. New York: Simon & Schuster, 2001.
· Artikel Jurnal (author-date)
Nama belakang Penulis, Nama depan. “Judul Artikel.” Nama Jurnal volume nomor, no. nomor edisi (tanggal): halaman.
Contoh:
Bauman, Zygmunt. “Globalization: The Human Consequences.” Thesis Eleven 30 (1992): 25-52.
d. Harvard
Gaya penulisan ini banyak digunakan di universitas-universitas Inggris. Formatnya mirip seperti APA, tetapi lebih fleksibel dalam penempatan informasi sumber referensi. Umumnya digunakan untuk ilmu ekonomi.
· Buku
Nama belakang penulis, Inisial. (Tahun). Judul buku. Tempat penerbitan: Penerbit.
Contoh:
Jones, A. (2010). Introduction to psychology. London: Routledge.
· Artikel Jurnal
Nama belakang penulis, Inisial. (Tahun). Judul artikel. Judul Jurnal, nomor volume(nomor edisi), nomor halaman.
Contoh:
Smith, J. (2015). The effects of stress on memory. Journal of Experimental Psychology, 12(3), 45-56.
Namun perlu diingat, bahwa kita tidak boleh mencampurkan berbagai macam gaya penulisan daftar pustaka dalam satu karya ilmiah. Misalnya kamu menulis artikel jurnal tentang pengaruh x terhadap b. Maka cukup gunakan 1 saja gaya penulisan daftar pustaka, misalnya APA. Hal ini dikarenakan setiap gaya penulisan memiliki aturan dan format tersendiri. Keseragaman gaya penulisan dalam daftar pustaka bertujuan untuk menghindari kekeliruan pembaca dalam memahami sumber-sumber referensi pada daftar pustaka. Untuk pemilihan gaya penulisan daftar pustaka, kamu perlu menyesuaikan dengan pedoman penulisan tugas akhir menurut kampus kamu atau sesuai buku panduan lomba. Jika tidak ada aturan mengenai pemilihan gaya penulisan, maka kamu dapat memilihnya sesuai preferensi kamu. Itulah berbagai gaya sistematika penulisan daftar pustaka lengkap dengan contohnya yang bisa kamu pelajari.
Tips Menulis Daftar Pustaka Efektif
Tentunya kita ingin agar daftar pustaka yang ditulis memiliki format yang benar. Selain rapi dilihat, sistematika penulisan daftar pustaka yang baik memiliki penilaian tersendiri yang pastinya berpeluang meningkatkan nilai skripsi kita. Berikut ini tipsnya:
a. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, gunakan gaya penulisan daftar pustaka yang konsisten dalam suatu karya ilmiah.
b. Urutkan sumber referensi secara alfabet. Misal dari A ke Z.
c. Gunakan sumber-sumber referensi terbaru. Misalnya 5 – 10 tahun ke belakang agar penelitian kamu tidak terkesan ketinggalan zaman.
d. Cek ulang untuk memastikan tidak ada kesalahan penulisan format atau kekurangan informasi terkait referensi yang digunakan.
e. Jika menggunakan sumber online, gunakan dari situs terpercaya dan bersifat akademik misalnya situs pemerintahan atau situs kampus. Sangat tidak sarankan mengambil situs blog karena isi tulisan merupakan argumen pribadi penulis blog tersebut.
f. Gunakan tools penulisan daftar pustaka agar kamu dapat menyusun sistematika penulisan daftar pustaka dengan mudah.
Mengatasi Tantangan dalam Sistematika Penulisan Daftar Pustaka
Meski terlihat sepele, ada banyak tantangan yang mungkin muncul dalam menyusun daftar pustaka. Tantangan ini dapat menyulitkan peneliti khususnya peneliti pemula dalam menulis. Berikut beberapa tantangan umum dan cara mengatasinya:
a. Jika tidak ada penulis dalam suatu karya, maka gunakan kamu dapat memulainya dengan judul karya.
b. Jika penulis lebih dari 2, gunakan dkk atau et al.
c. Sebaiknya hindari kutipan dalam kutipan. Jika kamu ingin mengutip suatu karya yang telah dikutip oleh karya lain, telusuri sumber aslinya dan gunakan itu sebagai sumber referensi.
d. Gunakan “n.d.” (no date) untuk publikasi tanpa tanggal yang menunjukkan bahwa tanggal tidak tersedia.
e. Jika sumber dalam bahasa asing, tetap cantumkan dalam bahasa aslinya, tetapi tambahkan terjemahan judul dalam kurung siku jika diperlukan.
Evaluasi dan Penyempurnaan Sistematika Penulisan Daftar Pustaka
Langkah terakhir dalam memahami panduan sistematika penulisan daftar pustaka adalah dengan menjawab pertanyaan berikut:
– Apakah semua sumber yang dikutip dalam teks tercantum dalam daftar pustaka?
– Apakah format penulisan konsisten untuk setiap jenis sumber?
– Apakah daftar pustaka diurutkan secara alfabetis?
– Apakah informasi untuk setiap sumber lengkap dan akurat?
– Apakah ada kesalahan pengetikan atau formatting?
– Apakah gaya penulisan yang digunakan sesuai dengan persyaratan institusi atau jurnal?
Setelah kamu menjawabnya, segera lakukan revisi untuk memastikan daftar pustaka yang kamu tulis sudah sesuai format dan gaya penulisan yang tepat.
Penutup
Menguasai sistematika penulisan daftar pustaka merupakan keterampilan penting dalam dunia akademik. Dengan mengikuti langkah-langkah yang telah diuraikan dalam artikel ini, kamu dapat menyusun daftar pustaka yang tepat, konsisten, dan profesional. Sebaiknya kamu harus sering berlatih dalam membuat sistematika penulisan daftar pustaka agar keterampilanmu terus terasah. Kamu juga dapat meminta feedback dari teman, mentor atau dosen mengenai sistematika penulisan daftar pustaka. Akhir kata, semoga panduan ini bermanfaat dan selamat mengerjakan tugas/skripsi anti revisi dari dosen!