1. Home
  2. »
  3. Uncategorized
  4. »
  5. 5 Cara Mudah Mengambil Daftar Pustaka Dari Jurnal

5 Cara Mudah Mengambil Daftar Pustaka Dari Jurnal

Honeyview backlinks 7791412 640

Kamu pernah nggak ngalamin momen lagi semangatnya ngerjain skripsi eh tiba-tiba bingung gimana cara mengambil daftar pustaka dari jurnal? Sebagai mahasiswa akhir, tantangan kayak gini pasti sering datang. Padahal, daftar pustaka yang lengkap dan benar itu penting banget buat memperkuat penelitian kamu. Apalagi kalau jurnalnya banyak, kadang jadi bingung cara mengelolanya. Masalah kayak gini bisa bikin kamu yang awalnya happy ngerjain skripsi malah jadi stress sendiri               

Nah, artikel ini hadir buat kamu yang lagi butuh solusi praktis. Panduan ini bakal ngebahas cara mengambil daftar pustaka dari jurnal untuk pemula dengan langkah-langkah yang simpel dan efektif. Kita akan bangun pemahaman kamu dengan membahas dari yang paling sederhana sampai ngebahas hal-hal yang penting banget kamu perhatiin. Dengan metode yang mudah dipahami, kamu bisa langsung mengatur daftar pustaka tanpa perlu ribet. Yukk kita bahas!

Honeyview images 2 1

1.     Konsep Dasar Daftar Pustaka

Sebelum kita bahas cara mengambil daftar pustaka dari jurnal, penting banget buat paham dulu konsep dasarnya. Jadi, daftar pustaka itu adalah daftar referensi yang kamu pakai selama nulis karya ilmiah, termasuk makalah atau skripsi. Fungsinya? Ya, buat ngasih kredit ke penulis asli dan biar pembaca bisa ngecek sumber yang kamu pakai. Biasanya, daftar pustaka ditaruh di bagian akhir dan disusun alfabetis berdasarkan nama belakang penulis. Format penulisannya bisa beda-beda tergantung gaya sitasi yang dipakai, seperti APA, MLA, atau Chicago.

2.     Cara Membuat Daftar Pustaka dari Jurnal

Sebelumnya, kita udah bahas konsep dasarnya. Sekarang kita lanjutt ngebahas apa aja langkah-langkah perlu dilakuin dalam membuat daftar pustaka dari jurnal. Berikut ini langkah-langkah cara mengambil daftar pustaka dari jurnal yang gampang banget diikuti, terutama buat kamu yang baru mulai:

1)    Kumpulin Semua Sumber

Langkah pertama, pastikan semua jurnal atau referensi yang kamu kutip sudah terkumpul. Referensinya bisa berupa jurnal online, artikel ilmiah, atau makalah dari database akademik kampus kamu. Misalnya, kalau kamu mengutip artikel dari jurnal tentang pemasaran digital, pastikan kamu simpan semua informasi detail jurnal tersebut. Dengan begitu, nanti pas bikin daftar pustaka, kamu nggak perlu ribet balik lagi buat nyari data yang kelewat.

2)    Pilih Gaya Sitasi yang Sesuai

Cek dulu gaya sitasi yang kamu harus gunakan, apakah itu APA, MLA, atau Chicago. Setiap gaya sitasi punya aturan yang berbeda-beda, seperti urutan informasi, tanda baca, dan kapitalisasi. Kalau kampus kamu mewajibkan gaya APA, misalnya, formatnya akan seperti ini: 

Last name, Initials. (Year). Title of the article. Journal Name, Volume(Issue), Page numbers.

Contoh: 

Yusuf, A. (2020). Analisis Teori Good Governance terhadap Pelayanan BPJS di kota Makassar. Jurnal Ilmu Pemerintahan, 15(3), 45-56.

Jadi, sebelum mulai, pastikan kamu tahu aturan yang benar.

3)    Catat Info Penting dari Jurnal

Setelah kamu tahu gaya sitasi yang digunakan, catat semua info yang dibutuhkan dari jurnal, seperti nama penulis, tahun terbit, judul artikel, nama jurnal, volume, nomor halaman, dan link DOI kalau ada. Info lengkap kayak gini penting banget, biar kamu nggak salah ketika memasukkan ke daftar pustaka nanti.

4)    Buat Entri Daftar Pustaka

Setelah semua data terkumpul, mulai buat entri sesuai dengan format gaya sitasi yang sudah kamu pilih sebelumnya. Pastikan kamu mengikuti aturan setiap elemen dengan benar, mulai dari urutan penulis, tahun, judul, hingga nomor halaman. Misalnya, jika kamu pakai gaya APA, penulisan entri untuk jurnalnya harus sesuai contoh tadi, dan jangan lupa bahwa judul jurnalnya dicetak miring.

5)    Urutkan Secara Alfabetis

Setelah semua entri daftar pustaka selesai, susun semuanya berdasarkan urutan abjad nama belakang penulis. Kalau ada beberapa karya dari penulis yang sama, urutkan berdasarkan tahun terbitnya. Misalnya, kalau kamu punya dua jurnal dari penulis yang sama seperti “Yusuf, A.” tapi dari tahun berbeda, yang 2019 akan ditempatkan sebelum yang 2020.

6)    Format Daftar Pustaka

Jangan lupa untuk memformat daftar pustaka dengan benar sesuai aturan. Misalnya, dalam gaya APA, gunakan indentasi gantung (hanging indent) untuk baris kedua dan seterusnya pada setiap entri. Gunakan spasi ganda, dan pastikan nggak ada yang ketinggalan. Format rapi bakal bikin karya ilmiah kamu lebih profesional.

7)    Cek Lagi dan Revisi

Terakhir, jangan lupa lakukan finalisasi dengan mengecek lagi daftar pustaka kamu. Pastikan nggak ada typo, tanda baca yang keliru, atau sumber yang tertinggal. Revisi jika ada yang kurang tepat biar semuanya akurat dan lengkap. Contoh daftar pustaka yang baik dan benar akan memperlihatkan profesionalisme dan memperkuat penelitian kamu.

3.     Manfaat Membuat Daftar Pustaka yang Benar

Memahami cara mengambil daftar pustaka dari jurnal dengan benar nggak cuma soal nulis format yang bener, tapi juga punya banyak manfaat penting buat karya kamu. Ini beberapa manfaatnya yang bakal bikin penelitian kamu makin kece:

a.     Bikin Karya Kamu Lebih Berkualitas

Daftar pustaka yang rapi nunjukin kalau riset kamu didukung sama sumber yang terpercaya. Jadi, nggak cuma asal-asalan nyusun tulisan, tapi beneran berdasarkan referensi yang terpercaya. Hal ini bikin skripsi kamu terlihat lebih serius dan profesional di mata dosen atau penguji.

b.     Aman dari Plagiarisme

Dengan nyantumin semua sumber yang kamu pakai, kamu otomatis ngehindarin tuduhan plagiarisme. Jadi, selain ngasih penghargaan buat penulis asli, kamu juga jaga karya kamu tetap orisinal dan aman dari masalah akademik.

c.     Ngebantu Pembaca

Daftar pustaka yang jelas bikin pembaca atau dosen gampang buat ngecek ulang sumber-sumber yang kamu pakai. Kalau mereka pengen lebih paham atau dalemin topik yang kamu bahas, tinggal cek daftar pustaka kamu deh. Super praktis!

d.     Ngasih Kekuatan Tambahan Buat Argumen

Referensi yang kuat bisa bikin argumen atau temuan kamu makin mantap. Jadi, pembaca bakal lebih percaya sama hasil riset kamu karena mereka tahu kamu pakai sumber yang relevan dan terpercaya.

4.     Tips dan Trik Cara Membuat Daftar Pustaka dari Jurnal yang Efektif

Selain mengetahui cara menyusun. Kamu juga perlu tahu tips dan trik agar makin sat-set buat daftar pustaka. Berikut beberapa tips biar cara mengambil daftar pustaka dari jurnal jadi lebih mudah dan efisien, plus beberapa kesalahan umum yang wajib kamu hindari:

a.     Gunakan Alat Manajemen Referensi

Nggak perlu ribet ngatur referensi satu-satu. Alat kayak Mendeley, Zotero, atau EndNote bisa bantu kamu ngorganisir sumber-sumber yang kamu pakai dan otomatis bikin daftar pustaka. Tinggal masukkan info jurnal, terus daftar pustakamu jadi deh tanpa perlu ngetik-ngetik secara manual!

b.     Catat Info Bibliografi Sejak Awal

Pas kamu lagi baca jurnal atau artikel, langsung catat info bibliografinya. Tujuannya buat ngirit waktu pas nyusun daftar pustaka nanti, jadi kamu nggak perlu balik lagi ke sumber cuma buat nyari info yang kelewat.

c.     Cek Pedoman Gaya Sitasi Terbaru

Gaya sitasi kadang-kadang diperbarui. Jadi, pastikan kamu pakai versi paling up-to-date dari gaya sitasi yang diminta. Jangan sampai salah format cuma karena pakai aturan yang udah kadaluarsa.

d.     Konsisten dalam Format

Pastikan format yang kamu pakai di daftar pustaka itu konsisten, mulai dari tanda baca, kapitalisasi, sampai urutan informasi. Konsistensi bikin daftar pustaka kamu rapi dan enak dilihat.

e.     Verifikasi Info Sumber

Selalu cek ulang info dari sumber yang kamu pakai, terutama yang online. Kadang, sumber online bisa berubah atau bahkan hilang, jadi pastikan semua data yang kamu masukkan akurat.

5.     Kesalahan Umum yang Perlu Dihindari

Setelah bahas tips dan trik, kita bahas kesalahan umum yang biasanya terjadi pas nulis daftar pustaka dari jurnal. Hal ini krusial buat kamu tahu agar kamu tahu apa aja hal yang bisa jadi kamu anggap sepele eh malah jadi kesalahan di mata penguji yang buat skripsi kamu jadi banyak revisi. Jangan ya dek ya!

a.     Mengabaikan Sumber Sekunder

Kalau kamu kutip dari sumber sekunder (misalnya, kutipan dalam jurnal lain), pastikan sumber itu juga masuk di daftar pustaka kamu. Jangan sampai ada yang ketinggalan.

b.     Salah Mengeja Nama Penulis

Salah eja nama penulis itu fatal banget. Pastikan semua nama penulis yang kamu masukkan benar, biar pembaca bisa melacak sumber dengan mudah.

c.     Inkonsistensi Format

Kadang karena buru-buru, kita campur adukkan berbagai gaya sitasi. Hindari ini! Selalu pakai satu gaya sitasi yang konsisten di seluruh daftar pustaka.

d.     Mengabaikan Sumber Online

Jangan lupa masukin tanggal akses dan URL pas kamu pakai sumber online. Sumber online itu bisa berubah kapan aja, jadi tanggal akses penting banget buat dicantumkan.

e.     Tidak Memperbarui Informasi

Pastikan semua info di daftar pustaka kamu up-to-date. Terutama untuk sumber online, cek apakah ada pembaruan atau perubahan sejak kamu terakhir kali mengaksesnya.

Penutup

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, menyusun daftar pustaka dari jurnal jadi lebih mudah dan rapi. Selain itu, jangan lupa untuk selalu memperbarui informasi sumber yang kamu gunakan dan pastikan formatnya konsisten. Menguasai cara mengambil daftar pustaka dari jurnal untuk pemula ini bakal ngebantu banget dalam menghindari plagiarisme, bikin karya ilmiah kamu lebih kredibel, dan tentunya memudahkan pembaca lain buat ngelacak referensi yang kamu gunakan. Sekarang, nggak ada lagi alasan untuk bingung bikin daftar pustaka. Dengan alat yang tepat dan kebiasaan yang baik, proses ini bisa kamu lalui tanpa drama!

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Optimized by Optimole
Scroll to Top