1. Home
  2. »
  3. Skripsi
  4. »
  5. Skripsimu Lebih Rapi! Ini 4 Cara Membuat Penomoran Halaman Berbeda

Skripsimu Lebih Rapi! Ini 4 Cara Membuat Penomoran Halaman Berbeda

Panduan Cara membuat page number dari halaman tertentu untuk pemula

Pernah nggak sih kamu ngalamin momen bingung pas ngerjain penomoran halaman? Sepintas terlihat sepele, tapi nyatanya tiap jenis dokumen punya penomoran tersendiri. Bahkan dalam satu jenis dokumen, bisa pakai lebih dari satu jenis nomor halaman. Misal bagian panduluan pakai angka romawi, eh pas masuk isi pakai angka biasa. Nggak jarang mahasiswa nggak tahu kasih penomoran halaman yang berbeda. Pastinya hal ini bisa jadi kendala menghambat progress ngerjain tugas kuliah. Tapi tenang, kalau kamu juga ngalamin hal yang sama, kamu nggak perlu bingung. Artikel ini bakal ngasih panduan lengkap buat kamu pahamin cara membuat penomoran halaman yang berbeda. Kita kupas step by step agar kamu bisa langsung praktekkin. Jadi yukk, mari kita bahas!

images1

Kenapa Sih Harus Ada Penomoran Halaman Berbeda?

Oke, sebelum kita masuk ke langkah-langkahnya, kita bahas dulu kenapa sih harus bikin penomoran halaman berbeda? Sederhana aja, di beberapa jenis dokumen kayak skripsi, laporan bisnis, atau proposal, biasanya bagian awal kayak pengantar, daftar isi, atau abstrak pakai angka Romawi (i, ii, iii) dan isi utama pakai angka biasa (1, 2, 3). Tujuannya biar dokumen kamu terlihat lebih profesional dan terstruktur.

Langkah Membuat Penomoran Halaman Berbeda

Saatnya kita bahas cara membuat penomoran halaman berbeda yang efektif. Sebagai pemula, penting banget buat nyimak langkah-langkahnya dengan seksama. Yukkk!

1)    Membuat Section Breaks

Langkah pertama yang perlu dilakukan untuk membuat penomoran halaman berbeda yakni memisahkan bagian dokumen yang pengen dikasih nomor halaman berbeda. Kamu bisa memanfaatkan fitur breaks. Berikut cara gampangnya:

–      Letakkan kursor di akhir halaman yang ingin kamu pisahkan.

–      Klik tab Layout di bagian atas Word, pilih Breaks, lalu klik Next Page.

–    Lakukan langkah ini setiap kali kamu mau bikin bagian baru dengan format penomoran berbeda.

2)    Memutus Hubungan Antar Header/Footer

Langkah selanjutnya adalah mutusin koneksi antara header dan footer. Tujuannya agar kamu bisa bebas ganti nomor halaman di setiap bagian tanpa khawatir bagian sebelahnya akan ikut berubah. Kalau kamu nggak putusin koneksinya, bisa-bisa semua halaman jadi nggak bisa punya nomor halaman yang berbeda karena terubah otomatis. Nah untuk lebih lengkapnya, kamu bisa simak cara putusin koneksinya:

–      Klik dua kali di bagian footer atau header halaman yang mau diubah.

–      Di bagian Design, kamu bakal lihat opsi Link to Previous. Klik opsi ini untuk menonaktifkannya.

3)    Mengatur Format Penomoran Halaman

Okayy, karena bagian-bagian halaman udah terpisah, saatnya kamu atur format penomoran halamannya. Caranya gampang banget:

–      Masuk ke tab Insert, lalu pilih Page Number

–      Pilih posisi nomor halaman sesuai keinginan kamu (misalnya di atas atau di bawah halaman).

–      Setelah itu, klik Format Page Numbers untuk mengatur format angka. Misalnya, kamu mau pakai angka Romawi untuk pendahuluan dan angka biasa untuk isi utama.

Jangan lupa untuk tetap mengacu pada buku panduan penulisan karya ilmiah kampus kamu dalam membuat penomoran halaman berbeda.

4)    Mengatur Nomor Halaman Awal

Format udah ada, sekarang kamu atur nomor halaman di awal. Hal ini penting, karena setelah kita memisahkan dokumen dan mengatur format nomor yang berbeda, nomor halaman nggak langsung mulai dari awal, tetapi mengikut ke nomor halaman sebelumnya. Misalnya pada halaman pertama dan kedua, kamu pakai angka romawi i dan ii, tetapi pas udah masuk halaman ketiga yang mengharuskan angka biasa, angka halamannya otomatis tertulis 3. Padahal seharusnya mulai dari angka 1.  Nah, biar hal ini nggak terjadi, kamu harus atur nomor awal di setiap section. Caranya:

–      Klik dua kali di nomor halaman yang mau diubah

–      Pilih Page Number di tab Design, lalu klik Format Page Numbers.

–      Di bagian Start at, atur nomor sesuai yang kamu mau. Misalnya, bagian pendahuluan dimulai dari i, dan bab 1 dimulai dari 1.

5)    Verifikasi dan Penyesuaian

Langkah terakhir dalam cara membuat penomoran halaman berbeda adalah verifikasi dokumen yang udah kamu buat. Pastikan semua penomoran di setiap section sudah sesuai. Cek ulang dari halaman pertama sampai terakhir.

–      Buka setiap section dan lihat apakah penomorannya sudah sesuai rencana.

–      Jika ada yang nggak sesuai, kamu bisa ulang langkah-langkah sebelumnya sampai beres.

Kalau udah verifikasi, berarti dokumen kamu udah punya penomoran halaman berbeda yang lengkap.

Manfaat Menguasai Cara Membuat Penomoran Halaman Berbeda

Menguasai cara membuat penomoran halaman berbeda itu bermanfaat banget, terutama kalau kamu sering ngerjain dokumen panjang. Berikut beberapa manfaat yang bisa kamu dapetin:

a.     Dokumen Lebih Profesional

Ciri dokumen yang profesional salah satunya dilihat dari penomoran halaman yang rapi dan terstruktur. Contoh skripsi yang punya nomor halaman berbeda di setiap bagiannya.

b.     Memudahkan Pembaca

Dengan penomoran halaman yang berbeda untuk tiap bagian, dosen atau pembaca bisa lebih mudah mengecek dokumen kamu.

c.     Memenuhi Standar Akademik dan Bisnis

Biasanya, skripsi atau laporan formal punya standar penomoran yang ketat. Jadi, menguasai teknik ini bakal bantu kamu memenuhi standar itu.

d.     Menghemat Waktu

Kalau kamu sudah paham caranya, penomoran halaman bisa dilakukan dengan cepat dan nggak ribet. Jadi waktumu bisa kepakai untuk hal yang lain deh.

Kesalahan Umum dalam Cara Membuat Penomoran Halaman Berbeda

Nggak jarang saat membuat penomoran halaman berbeda terdapat beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh pemula. Nah, kita bahas agar kamu bisa menghindarinya:

a.     Lupa Bikin Section Breaks

Kalau kamu lupa bikin section breaks, semua halaman bakal pakai format penomoran yang sama. Kesalahan ini cukup fatal, jadi pastikan kamu selalu bikin section breaks di tempat yang tepat.

b.     Nggak Memutus Link Header/Footer

Kadang kita lupa memutus link antar section, jadi penomoran nggak berubah. Ini bikin format penomoran kamu jadi berantakan.

c.     Salah Mengatur Format Penomoran

Misalnya, kamu pengen angka Romawi tapi malah dapet angka biasa. Jangan lupa atur format penomoran di setiap section.

d.     Verifikasi Kurang Teliti

Setelah semuanya selesai, kamu harus selalu cek ulang seluruh dokumen untuk memastikan nggak ada penomoran yang salah.

Tips Cara Membuat Penomoran Halaman Berbeda yang Mudah

Biar prosesnya makin gampang, ada beberapa tips yang bisa kamu terapkan:

a.     Selesaikan Penulisan Dulu

Jangan repot-repot ngatur penomoran di awal. Lebih baik selesaikan dulu penulisan dokumen, baru atur penomoran di akhir. Penulisan yang belum selesai bikin kamu jadi kewalahan ngatur penomoran halaman.

b.     Gunakan Outline Dokumen

Bikin outline atau kerangka dokumen biar kamu tahu di mana aja harus bikin section breaks.

c.     Pakai Shortcut Keyboard

Biar lebih cepat, kamu bisa belajar shortcut keyboard di Word.

d.     Simpan Dokumen Berkala

Jangan lupa simpan dokumen kamu setiap kali selesai mengubah sesuatu. Nggak mau kan kehilangan progress gara-gara dokumen nggak ke-save?

e.     Latihan Dulu di Dokumen Sederhana

Sebelum ngaplikasiin cara membuat penomoran halaman berbeda di dokumen penting, coba dulu di dokumen sederhana biar kamu lebih paham.

Penutup

Menguasai cara membuat penomoran halaman berbeda emang butuh sedikit usaha, tapi dengan latihan dan panduan yang tepat, kamu bisa melakukannya dengan mudah. Jangan takut buat bereksperimen dan latihan di dokumen sederhana dulu. Dengan cara ini, dokumen kamu bakal lebih rapi, profesional, dan sesuai standar yang diminta. Tetap semangat dan semoga sukses selalu dengan tugas-tugas kamu!

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Optimized by Optimole
Scroll to Top