1. Home
  2. »
  3. Penelitian
  4. »
  5. 3 Rahasia Dapetin Data Kualitatif dari Repositori Kampus

3 Rahasia Dapetin Data Kualitatif dari Repositori Kampus

Nyari data penelitian itu emang gampang-gampang susah yakk, apalagi kalau yang dicari tuh data kualitatif. Rasanya clueless banget nggak bisa nemuin data yang pas. Tapi don’t worry gess, karena ada solusi yang gampang kamu temuin. Yup, repositori institusi! Pernah dengar nggak dengan istilah ini? Repositori institusi tuh punya konsep yang sama kayak perpustakaan. Bedanya ini dalam bentuk digital dan dikelola ama pihak kampus atau lembaga penelitian. Banyak banget dokumen akademik yang bisa kamu temuin disini dan pastinya ini bakal ngebantu kamu buat nemuin data kualitatif. Nah biar hasil pencarian kamu maksimal, yukk kita bahas cara pake platform ini!

1. Apa Itu Repositori Institusi

         Seperti yang udah dibahas sebelumnya, kalau repositori itu jadi database kampus atau lembaga penelitian buat nyimpen berbagai dokumen akademik kayak skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian bahkan conference paper. Nah, semua dokuemen ini nggak hanya dimiliki oleh kampus tapi emang dihasilin ama civitas akademika di kampus tersebut gess. Cara nyimpennya juga udah modern, beda banget ama diperpustakaan kayak biasa yang numpuk aja gitu. Kalau di repositori ini udah disusun rapi banget dan dilengkapin ama katalog digital biar orang-orang gampang nyarinya.

Nah, mungkin kamu penasaran, kenapa repositori ini penting buat penelitian kualitatif? Jadi penelitian kualitatif itu punya sifat yang fokus penelitiannya itu mengarah ke hal-hal yang detail dan spesifik, selain itu juga dilengkapin berbagai macam dokumen. Misalnya teks wawancara mendalam, hasil observasi atau analisis dokumen. Data-data kayak gini tuh sifatnya unik dan bakalan susah ditemuin kalau kamu lakuin pencarian di jurnal-jurnal biasa. Makanya, kamu penting banget buat tahu cara akses ke institutional repository atau digital library biar kamu makin gampang dapetin data kualitatif yang sesuai sama kebutuhan penelitian kamu.

2. Cara Nyari Data di Repositori Institusi

Okay, kita masuk nih ke bagian intinya yakni tutorial repositori institusi buat dapetin hasil pencarian data kualitatif. Nah ini nih beberapa yang bisa kamu lakuin:

  1. Pahami Dulu Cara Kerja Repositori

Pertama, kamu mesti pahami dulu gimana cara kerja dari repositori ini. Kenapa? Tampilannya yang nggak biasa dan beda dari jurnal-jurnal biasa, bisa bikin kamu bingung kalau kamu langsung buru-buru ketik kata kunci di repositori. Apalagi repositori ini punya banyak data yang beragam banget, nggak kayak jurnal yang hanya nampilin artikel doang. Ada dua hal yang mesti kamu pahamin dari konsep kerja repositori ini yaitu: 

  1. Antar Muka Pencarian 

Tampilan tiap repositori itu biasanya udah dilengkapi filter buat mudahin pengguna nyari dokumen. Filternya kayak tahun publikasi, jenis dokumen (skripsi, tesis, disertasi, jurnal, laporan penelitian, dll) juga topik penelitian atau subjek tertentu. Tujuan adanya filter ini biar kamu nggak capek scroll ribuan dokumen yang nggak relevan dengan topik pencarian kamu. 

  1. Kategori atau Subjek Penelitian 

Repositori juga ada fitur khusus buat mengkategorisasi semua dokumen berdasarkan subjek atau topik penelitiannya. Misalnya kalau kamu pengen nyari topik machine learning untuk pembelajaran, langsung aja ke subjek ‘pendidikan’.

  1. Pake Kata Kunci yang Pas

Bisa dibilang  kata kunci itu jadi senjata kamu buat nemuin dokumen yang kamu butuhin. Salah kata, bisa-bisa hasil pencarian kamu jadi random. Sarannya sih ya biar nggak kejadian kayak gitu, kamu perlu masukin kata kunci yang spesifik yang sering dipake di dunia akademik kayak studi kasus, observasi partisipatif, analisis fenomologi dan sebagainya. Biar hasil pencarian data kualitatif kamu makin presisi, coba deh pake operator boolean kayak:

  1. AND buat ngegabungin dua kata kunci. Hasil pencarian kamu jadi meluas
  2. OR buat nyari dua kata kunci alternatif.
  3. NOT buat ngefilter kata kunci yang nggak relevan. Hasilnya pencarian kamu jadi spesifik
  4. Manfaatin Advanced Research

Kalau strategi nyari data yang tadi kita bahas tuh masih tergolong dasar-dasarnya aja gess. Sekarang kita coba yukk cara yang naik level lagi yakni cobain fitur advanced research. Sebagian repositori biasanya udah punya fitur ini. Kelebihannya dibandingkan ama kolom pencarian biasa, di fitur ini kamu bisa ngetik beberapa kata kunci sekaligus. Misalnya studi kasus, tahun terbut (2015-2023), tipe dokumen tesis. Cara ini bikin kamu jadi gampang nemuin data yang spesifik tapi tetep update.

  1. Eksplorasi Metadata

Kadang kita terlalu fokus dengan isi dokumen aja. Padahal merhatiin metadata juga penting loh gess. Soalnya di metadata ini kita bisa nemuin informasi tambahan yang berguna banget buat sitasi atau ngecek kredibilitasnya. Informasi tambahan itu kayak nama penulis, institusi asal, bahkan ada juga yang nampilin metode penelitian yang dipake.

  1. Cari di Kategori Spesifik

Kalau kamu nemuin repositori yang punya fitur kategori atau tag, jangan skip fitur ini ya gess. Coba deh manfaatin fitur biar kamu gampang ngefokusin pencarian data kualitatif kamu. Misalnya, kamu lagi nyari data penelitian di bidang keseharan, langsung aja klik kategori health sciences atau yang mirip-mirip namanya dengan ini.

3. Tips Pencarian di Repositori Institusi

Kadang kita ngalamin momen dimana kita udah ngerti step-step dasar cara pakenya, tapi tetep aja hasil pencariannya nggak sesuai ekspektasi. Biar hasil pencarian kamu nggak random, cobain deh tips-tips berikut:

  1. Variasi Kata Kunci

Satu kata kunci aja nggak cukup! Kalau hasil pencarian kamu ngestuck gitu-gitu aja. Artinya kamu perlu variasiin kata kunci kamu. Caranya kamu bisa pake sinonim atau istilah lain dari kata kunci kamu. Misalnya gini, kata kunci kamu adalah penelitian kualitatif, coba juga masukin variasinya kayak qualitative study atau field research.

  1. Periksa Format Dokumen

Karena repositori kayak perpustakaan, selain jenis dokumennya beragam, format dokumennya juga beragam gess. Ada yang tersedia dalam bentuk PDF, Word bahkan presentasi PPT. Sebelum nyari, pastiin dulu kebutuhan jenis dokumen kamu. Kalau misalnya kamu lagi butuh yang analisis teks, coba deh pilih dokumen yang tipenya PDF daripada yang PPT.

  1. Cek Tahun Publikasi

Biasanya dosen suka minta penelitian terbaru atau maksimal 5 tahun ke belakang. Nah biar hasil pencarian kamu nggak ketinggalan zaman, jangan lupa buat selalu ngecek tahun publikasi dokumen di repositori. Caranya tinggal atur filter tahun publikasi aja.

  1. Evaluasi Kredibilitas

Jangan asal percaya sama dokumen yang kamu temuin. Tetap hati-hati gess. Caranya selalu cek nama penulisnya juga institusi penerbitnya. Cek apakah emang ditulis oleh orang yang expert di bidangnya dan dari institusi yang terpercaya. Kredibilitas dalam riset itu penting banget jadi selalu cek ya.

Penutup

Intinya, kalau kamu mau sukses nemuin data kualitatif buat dijadiin referensi buat nyusun penelitianmu, jadiin repositori institusi sebagai senjata rahasia kamu. Ingat, petarung itu nggak asal nyari tanpa strategi, karena bisa bikin kamu buang-buang waktu. Pake strategi pencarian dengan manfaatin fitur kayak advanced search atau eksplorasi metadata yang udah kami ajarin tadi untuk dapatin data kualitatif yang relevan dan berkualitas dengan penelitian yang sedang kamu jalani. Dengan cara ini, kamu nggak cuma jadi peneliti yang niat, tapi juga super efisien. Yuk, mulai hunting data dari sekarang! Semoga sukses dengan penelitian kamu!

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Optimized by Optimole
Scroll to Top