1. Home
  2. »
  3. Skripsi
  4. »
  5. 11 Rahasia Pakai Google Scholar Buat Nyusun Skripsi Anti Ribet!

11 Rahasia Pakai Google Scholar Buat Nyusun Skripsi Anti Ribet!

Google Scholar

Pernah nggak sih kamu merasa mentok banget waktu nyari referensi buat skripsi? Udah browsing sana sini, ke perpus sampai baca skripsi punya senior tapi belum ada yang nyangkut dan nyambung di kepala? Sabar kamu enggak sendiri kok. Masalah seperti ini memang sering banget lho terjadi, tapi tenang aja, semua ada solusinya kok. Yuk kita kenalan dengan satu solusi jitu yang mungkin belum kamu eksplor maksimal yaitu Google Scholar, atau biasa dikenal sebagai Google Cendekia.

FYI ya bestie, Google Scholar ini bisa dibilang “senjata rahasia” buat mahasiswa, khususnya yang lagi pusing revisi skripsi. Kenapa? sebab di dalamnya udah nyediain banyak banget referensi yang tentunya berguna banget bagi kamu. Mulai dari teori komunikasi sampai kajian ilmu sosial lainnya, semuanya ada di sini. Tapi, biar manfaatnya terasa maksimal, kamu harus tahu cara pakai dan strategi nyari referensi yang efektif di tools ini biar tambah ngemudahin kamu buat selesain skripsimu yang enggak kelar-kelar. Skuy langsung aja kita masuk ke pembahasannya!

1. Apa Itu Google Scholar?

Sebelum kita melangkah ke pembahasan yang lebih jauh lagi, mula-mula aku pengen ngejelasin dasarnya dulu “Apasih itu Google Scholar?” Jadi Google Scholar itu bagian dari Google. Bedanya adalah Google Scholar adalah mesin pencari yang dirancang khusus buat literatur akademik, sedangkan google yang biasa kamu gunain itu tidak spesifik menyediakan sumber literatur. Semua hasil pencarian yang kamu lakukan di google scholar akan diarahkan ke jurnal ilmiah, buku akademik, prosiding konferensi, bahkan skripsi dan disertasi yang dipublikasikan secara online, yang mana semua ini akan memudahkan kamu buat nyelesain skripsimu!

Kenapa sih kita harus pakai Google Scholar buat nyusun skripsi? Ya, karena udah nyediain banyak referensi yang dibutuhkan, plus juga cara pakainya praktis, sehingga kamu nggak perlu lagi muter-muter nyari jurnal di perpustakaan kampus atau baca skripsi seniormu. Dengan sekali klik, kamu bisa akses ribuan artikel ilmiah dari berbagai belahan dunia. Cukup ketik kata kunci, dan semua referensi yang kamu butuhin langsung muncul di layar.

Gimana? sampai sini udah tergambar jelaskan apa itu google scholar beserta dengan fungsinya? yang pastinya tools ini simpel banget buat digunakan untuk nyusun tugas akhrimu!

2. Fitur Utama Google Scholar yang Bikin Hidup Kamu Lebih Mudah

Sebelumnya kita udah bahasa kegunaan dari tools ini, sekarang yang tidak kalah penting yang harus kamu tahu adalah fitur-fitur yang dimilikinya. Ini tuh penting banget agar kamu bisa lebih maksimalin tools ini buat ngebantu kamu kerjain tugas akhir skripsimu dengan mudah. Yuk kita simak lebih jauh lagi!

  • Pencarian Cepat dan Spesifik. Kamu bisa nyari artikel berdasarkan kata kunci, nama penulis, atau bahkan judul jurnal.
  • Filter Hasil Pencarian. Mau hasil penelitian terbaru? Atur aja filter tahun publikasi.
  • Kemudahan Sitasi. Google Scholar punya fitur buat bikin format sitasi otomatis, mulai dari APA sampai MLA.

Gimana? udah pahamkan fitur-fitur yang dimiliki google scholar? selanjutnya yuk maksimalin biar tugas akhirmu cepat kelar agar kamu bisa cepat-cepat wisuda!

3. Keuntungan Menggunakan Google Scholar untuk Skripsi

Selain udah aku jelasin fitur yang dimiliki tools ini, hal yang perlu kamu tahu selanjutnya adalah keuntungan yang bakal kamu dapetin saat gunakan tools ini. Apa aja itu?

1. Akses Mudah ke Sumber Akademik

    Kamu pernah nggak, buka situs jurnal internasional terus langsung disambut dengan tulisan “Paywall” alias harus bayar? Nah, Google Scholar ini jadi solusi buat kamu mengakses sumber-sumber akademik yang mungkin sulit ditemukan di tempat lain.

    Misalnya nih, kamu anak Ilmu Komunikasi yang lagi bahas influencer marketing. Ketik aja kata kunci “consumer engagement influencer marketing,” dan kamu bakal dapet puluhan artikel jurnal relevan. Bahkan, banyak di antaranya yang gratis diunduh dalam format PDF.

    2. Fitur Pencarian yang Komprehensif

    Pernah nggak kamu nyoba nyari di Google biasa tapi hasilnya kebanyakan artikel blog atau berita yang nggak relevan? Nah, di Google Scholar, kamu bisa cari referensi berdasarkan:

    • Kata Kunci Spesifik. Semakin spesifik kata kunci kamu, semakin relevan hasilnya.
    • Tahun Publikasi. Cari referensi terbaru atau sesuai rentang tahun tertentu.
    • Jumlah Sitasi. Artikel dengan banyak sitasi biasanya lebih kredibel dan sering dijadikan rujukan.

    Misalnya, kamu lagi bahas teori komunikasi massa. Ketik “teori komunikasi massa” di Google Scholar. Kalau hasilnya terlalu luas, tambahkan kata kunci spesifik seperti “pengaruh komunikasi massa pada anak muda.” Biar hasilnya adalah penelitian terbaru, jangan lupa buat pakai filter tahun.

    Gimana, udah makin mantep gunain google scholar buat nyelesain skripsimu? Yuk nikmatin semua keuntungan yang dimiliki oleh tools ini biar skripsimu cepat kelar!

    4. Tips Memaksimalkan Google Scholar untuk Skripsi

    Ini nih yang tidak kalah penting agar kamu bisa maksimalin google scholar biar hasil pencarian kamu nggak sia-sia, ada beberapa trik yang harus kamu kuasai yaitu:

    1. Pakai Tanda Kutip. Mau nyari frasa persis? Masukkan kata kunci dalam tanda kutip. Contohnya, “teori komunikasi massa” akan menghasilkan hasil pencarian yang lebih relevan.
    2. Manfaatin Operator Boolean. Kombinasikan kata kunci dengan operator seperti AND, OR, atau NOT buat mempersempit hasil pencarian. Contoh:
    • Communication AND digital media: mencari artikel yang membahas keduanya.
    • Communication NOT traditional media: mengecualikan media tradisional dari hasil pencarian.
    1. Gunakan Fitur “Cited By” Kalau kamu nemu artikel bagus, coba cek artikel lain yang mengutipnya. Biasanya, ini adalah referensi yang saling terkait dan relevan.

    Gimana udah paham kan? 3 poin tadi bisa banget lho kamu maksimalin untuk menyelesaikan tugas akhirmu. Makanya yuk manfaatin dengan baik agar skripsimu makin maksimal!

    5. Tips Memilih Referensi Berkualitas di Google Scholar

    Kalau sebelumnya aku udah ngejelasin beberapa tips buat maksimalin tools ini, selanjutnya yang perlu kamu tahu adalah beberapa tips buat memilih referensi berkualitas yang ada di google scholar. Kenapa ini penting? soalnya di tools ini banyak banget referensinya dan tidak jarang ditemukan juga beberapa referensi yang tidak relevan dengan skripsimu dan referensi yang kurang berkualitas. Sehingga penting banget buat tahu step by step tips ini yaitu:

    1. Periksa Kredibilitas Jurnal

    Artikel dari jurnal bereputasi itu punya ciri-ciri, bestiee. Salah satunya jurnal yang terindeks di Scopus, Web of Science, atau SINTA (buat Indonesia) lebih diutamakan. Cara tahunya? Cek nama jurnalnya, terus cari informasi tentang reputasi jurnal tersebut.

    Ciri-Ciri Jurnal Kredibel

    • Diterbitkan oleh lembaga atau universitas terkenal.
    • Memiliki ISSN (International Standard Serial Number).
    • Terindeks di database terkenal seperti Scopus atau PubMed.

    Hindari artikel dari jurnal predator, yaitu jurnal yang hanya fokus mencari keuntungan tanpa proses peer-review yang memadai. Biasanya, jurnal predator ini punya nama yang mirip-mirip dengan jurnal bereputasi tinggi. Jadi, hati-hati ya!

    1. Perhatikan Jumlah Sitasi

    Artikel yang sering dikutip menunjukkan bahwa hasil risetnya diakui relevan oleh banyak peneliti lain. Kamu bisa lihat jumlah sitasi langsung di bawah hasil pencarian Google Scholar, misalnya “Cited by 254”. Kenapa Sitasi Penting?

    • Nunjukin kalau artikel tersebut punya dampak besar di bidangnya.
    • Membantu kamu nemuin artikel-artikel lain yang saling terkait.

    Tapi ingat, artikel dengan sitasi rendah bukan berarti nggak bagus. Kalau artikel itu baru terbit, wajar aja kalau sitasinya belum banyak. Jadi, pertimbangkan konteksnya juga, ya.

    1. Relevansi dengan Topik Skripsi Kamu

    Artikel yang kredibel belum tentu relevan dengan skripsi kamu. Meski artikelnya bereputasi, tapi tetep aja nggak bisa dipakai karena topik penelitiannya nggak nyambung. Nah biar kamu bisa tahu relevan atau nggaknya, coba tips ini:

    • Baca abstraknya dulu. Dari sini, kamu bisa tahu garis besar artikel tersebut.
    • Lihat bagian keywords. Kalau sesuai dengan topik kamu, kemungkinan besar artikel itu relevan.
    • Periksa kesimpulan atau pembahasan untuk melihat hasil risetnya.
    1. Aktualitas Artikel

    Buat topik tertentu, kayak teknologi atau komunikasi digital, kamu butuh referensi yang up-to-date. Tapi, kalau kamu bahas teori fundamental, artikel lawas juga masih relevan kok. Kerennya, di Google Scholar, ada fitur buat filter hasil pencarian berdasarkan tahun. Jadi, kamu bisa langsung cari artikel dari 5 atau 10 tahun terakhir.

    1. Gunakan Banyak Sumber

    Pernah dengar istilah “jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang”? Prinsip ini berlaku juga buat referensi skripsi. Jangan cuma bergantung pada satu atau dua artikel aja. Variasikan referensi kamu dari berbagai jurnal, buku, dan laporan penelitian. Kenapa harus pakai banyak referensi?

    • Skripsi kamu bakal terlihat lebih kaya secara literatur.
    • Mengurangi risiko bias kalau terlalu fokus pada satu sumber.

    Gimana, udah siap ngehasilin skripsi yang baik dengan referensi yang berkualitas di google scholar? yuk jaga ragu buat gunain beberapa tips yang udah aku sebutin tadi. Dijamin pengerjaan skripsimu enggak terkendala lagi!

    6. Mengatasi Kendala Akses di Google Scholar

    1. Artikel yang Terkunci di Balik Paywall

    Salah satu hal paling nyebelin saat pakai Google Scholar adalah nemu artikel menarik tapi nggak bisa diakses gratis. Biasanya muncul tulisan “Get access” atau “Purchase PDF.” Tapi tenang, ada solusinya kok. Kamu bisa:

    • Cek Versi Gratis. Banyak artikel yang sebenarnya punya versi gratis, biasanya diunggah di repositori universitas atau situs penulisnya. Klik tombol “All versions” di Google Scholar buat ngelihat opsi lainnya.
    • Gunakan VPN Kampus. Kalau kampus kamu punya langganan jurnal, pakai VPN untuk mengaksesnya dari luar jaringan kampus.
    • Hubungi Penulis. Banyak penulis artikel yang bersedia berbagi karyanya secara gratis loh kalau kamu email mereka langsung. Coba cari kontaknya di bagian “Author information” di artikel tersebut.
    1. Kendala Bahasa

    Banyak referensi di Google Scholar yang ditulis dalam bahasa Inggris. Kalau kemampuan bahasa Inggris kamu belum lancar, jangan sedih dulu. Tips Mengatasi:

    • Gunakan Fitur Terjemahan. Google Scholar biasanya menyediakan opsi “Translate this page” untuk artikel berbahasa asing.
    • Belajar Membaca Abstrak. Cukup pahami poin-poin utama dari abstrak dan kesimpulan. Ini bisa jadi awal yang bagus sebelum mendalami isi artikel.
    • Gunakan Kamus Digital. Pakai aplikasi kamus kayak Merriam-Webster atau Oxford buat membantu memahami istilah akademik.

    7. Mengintegrasikan Google Scholar dengan Alat Manajemen Referensi

    Kamu pernah merasa ribet banget saat nyusun daftar pustaka buat skripsi? Tenang, sekarang jamannya teknologi, dan ada alat keren kayak Mendeley, Zotero, atau EndNote, bisa banget bikin proses pengerjaan skripsimu jauh lebih cepat dan mudah. Agar kamu bisa maksimalin alat tadi, Google Scholar punya fitur yang bisa terhubung langsung lho ke alat-alat tersebut. Yuk, kita bahas cara maksimalkan fitur ini biar kamu enggak capek lagi buat daftar pustaka secara manual!

    Apa Itu Alat Manajemen Referensi? Sebelum lanjut, kamu pernah dengar tentang alat manajemen referensi? Jadi ini tuh software yang membantu kamu mengorganisir, menyimpan, dan membuat daftar pustaka otomatis sesuai format tertentu (APA, MLA, Chicago, dll). 

    Manfaat Alat Manajemen Referensi

    • Hemat Waktu. Nggak perlu lagi pusing format sitasi yang beda-beda.
    • Organisasi Lebih Rapi. Semua referensi tersimpan di satu tempat, jadi lebih gampang dicari.
    • Mudah Digunakan.  Tinggal klik, referensi langsung masuk ke dokumen Word kamu.

    Cara Mengintegrasikan Google Scholar ke Mendeley

    Mendeley adalah salah satu alat manajemen referensi paling populer. Kalau kamu belum tahu cara pakainya, coba langkah ini:

    1. Aktifkan Fitur “Cite” di Google Scholar
      • Saat kamu menemukan artikel yang mau dijadikan referensi, klik ikon kutipan (“).
      • Pilih format sitasi yang kamu mau. Misalnya, “APA.”
    2. Ekspor ke Mendeley
      • Di bagian bawah opsi sitasi, pilih “BibTeX.”
      • Simpan file tersebut dan impor ke aplikasi Mendeley kamu.
    3. Sinkronisasi dengan Word
      • Setelah daftar referensi masuk ke Mendeley, kamu tinggal tambahin kutipan langsung di Microsoft Word.

    Kalau kamu sering lupa simpan referensi, aktifkan fitur “My Library” di Google Scholar. Semua artikel yang kamu tandai bakal otomatis tersimpan. 

    Kalau kamu kurang cocok sama Mendeley, ada beberapa opsi lain:

    • Zotero. Cocok buat kamu yang suka referensi dari berbagai format, termasuk video atau dokumen online.
    • EndNote. Biasanya dipakai untuk riset skala besar.

    Gimana, sampai sini udah paham kan buat maksimalin google scholar buat nyusun referensi dengan cepat dan anti ribet? Yuk manfaatin aja tuh tools tadi buat kamu sambungin ke google scholar agar kamu enggak kesusahan lagi buat nyusun referensi skripsimu!

    8. Strategi Pencarian Lanjutan di Google Scholar

    Kadang, pencarian dasar aja nggak cukup buat nemuin referensi yang bener-bener pas. Untuk itu, kamu perlu strategi pencarian lanjutan.

    1. Gunakan Operator Boolean

    Operator Boolean membantu kamu mempersempit atau memperluas hasil pencarian. Ini beberapa contohnya:

    • AND. Cari artikel yang mengandung kedua kata kunci. Contoh: “digital marketing AND consumer behavior.”
    • OR. Cari artikel yang mengandung salah satu dari kata kunci. Contoh: “mass communication OR public relations.”
    • NOT. Mengecualikan kata kunci tertentu. Contoh: “digital marketing NOT e-commerce.”
    1. Fitur “Cited by”

    Kamu nemu artikel keren? Lihat berapa kali artikel itu sudah dikutip peneliti lain lewat fitur “Cited by.” Dari sini, kamu bisa telusuri artikel yang relevan dengan penelitian tersebut.

    1. Cari Artikel dari Penulis Tertentu

    Kalau kamu tahu peneliti terkenal di bidang topik skripsi kamu, coba cari semua publikasi mereka. Ketik nama penulis di Google Scholar, lalu filter hasil pencarian berdasarkan relevansi atau tahun. Beberapa penulis punya halaman profil di Google Scholar yang memuat semua karya mereka. Kamu bisa langsung eksplor tanpa ribet.

    9. Etika Penggunaan Referensi di Google Scholar

    Pakai referensi itu nggak sekadar copy-paste, lho. Ada aturan main yang harus kamu ikuti biar tetap etis dan nggak melanggar hak cipta.

    1. Hindari Plagiasi. Plagiasi adalah musuh utama mahasiswa. Pastikan semua ide atau kutipan yang kamu ambil dari artikel di Google Scholar disertai sumbernya.

    Cara Menghindari Plagiasi

    • Gunakan fitur sitasi otomatis di Google Scholar.
    • Parafrase ide dari artikel, tapi tetap cantumkan sumbernya.
    • Pakai software cek plagiasi kalau perlu.
    1. Sitasi yang Benar

    Pakai format sitasi yang sesuai dengan panduan kampus kamu. Biasanya, format yang sering dipakai adalah APA atau MLA. Kalau kamu bingung soal format sitasi, minta bantuan dosen pembimbing atau gunakan alat online seperti Citation Machine.

    1. Gunakan Referensi Secara Proporsional

    Jangan cuma copy semua isi artikel ke skripsi kamu. Gunakan referensi untuk mendukung argumen atau memberikan konteks.

    10. Pembaruan dan Penelusuran Berkelanjutan

    Skripsi itu prosesnya panjang, jadi referensi yang kamu gunakan juga harus terus diperbarui. Biar kamu tetep update, kamu bisa nih pakai tips berikut:

    1. Atur Notifikasi di Google Scholar. Google Scholar punya fitur “Alert” yang bisa memberi kamu update tentang topik tertentu. Caranya:
    • Klik ikon amplop di hasil pencarian.
    • Masukkan email kamu, dan kamu bakal dapet notifikasi kalau ada artikel baru yang relevan.
    1. Cek Referensi Lama Secara Berkala. Topik tertentu bisa cepat berubah, terutama kalau kamu bahas teknologi atau komunikasi digital. Jadi, pastikan referensi kamu tetap relevan sampai sidang skripsi nanti.

    11. Tips Praktis Memaksimalkan Google Scholar

    Setelah tahu fitur dan strategi pencarian di Google Scholar, sekarang waktunya kamu menyusun rencana agar referensi skripsi kamu bisa lebih rapi dan terarah. Berikut adalah tips praktis yang bisa langsung kamu terapkan:

    1. Tetapkan Kata Kunci yang Spesifik

    Jangan terlalu umum saat ngetik kata kunci di Google Scholar. Kata kunci spesifik akan mempersempit hasil pencarian, jadi kamu nggak perlu scroll terlalu banyak. Misalnya, kalau kamu bahas “pengaruh media sosial terhadap perilaku konsumen,” coba gunakan kata kunci seperti:

    • “social media consumer behavior 2023”
    • “impact of TikTok on purchasing decisions”
    • “digital marketing Gen Z preferences”
    1. Prioritaskan Artikel yang Bisa Diakses Gratis

    Untuk menghemat waktu dan biaya, cari artikel dengan label “[PDF]” di samping hasil pencarian. Biasanya, itu adalah artikel yang bisa kamu unduh langsung tanpa perlu bayar.

    1. Manfaatkan Fitur ‘My Library’ di Google Scholar

    Kalau kamu nemu artikel bagus tapi belum sempat baca, klik ikon bintang di bawah artikel tersebut. Artikel itu otomatis tersimpan di My Library, dan kamu bisa buka kapan aja tanpa harus cari ulang.

    1. Kombinasikan Google Scholar dengan Sumber Lain

    Meski Google Scholar adalah alat yang sangat efektif, jangan lupakan sumber lain seperti perpustakaan digital kampus, repositori universitas, atau jurnal nasional seperti SINTA dan Garuda.

    1. Gunakan Teknologi untuk Efisiensi

    Ada beberapa rekomendasi yang buat kamu makin praktis ngerjain skripsi. Diantaranya:

    • Mendeley untuk mengelola referensi.
    • Grammarly untuk cek grammar saat menulis kutipan.
    • Turnitin atau software anti-plagiarisme lainnya untuk memastikan orisinalitas tulisan kamu.

    Penutup

    Dengan mempraktikkan semua tips ini, kamu nggak cuma akan punya skripsi yang kaya referensi, tapi juga menghemat banyak waktu dan energi. Sekarang, nggak ada lagi alasan mentok gara-gara referensi, kan? Yuk, semangat terus ngerjain skripsinya! Kalau kamu masih ada pertanyaan lain, tinggal tanya aja ya!

    Tinggalkan Komentar

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Optimized by Optimole
    Scroll to Top