Halo mahasiswa, saat mengerjakan tugas akhir, kamu pernah mendengar yang namanya penelitian terapan dan murni? Sebelum kita bahas lebih jauh kamu perlu tahu bahwa penelitian merupakan bagian fundamental dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Mahasiswa akhir yang sedang menyusun skripsi atau karya ilmiah wajib memahami berbagai jenis penelitian, termasuk dua pendekatan utama: penelitian terapan dan penelitian murni. Meskipun keduanya sama-sama termasuk kegiatan riset ilmiah, orientasi, tujuan, dan kontribusinya berbeda. Pemahaman tentang perbedaan penelitian terapan dan penelitian murni sangat penting agar mahasiswa dapat menentukan metode yang paling sesuai dengan permasalahan yang diteliti.
Buat kamu mahasiswa yang masih belum memahami perbedaan penelitian terapan dan murni, tenang saja karena artikel ini akan menjelaskan pengertian, karakteristik, contoh, serta perbedaan mendasar antara penelitian terapan dan penelitian murni secara sistematis. Simak penjelasan berikut sampai habis biar kamu makin paham
Daftar Isi
Toggle1. Pengertian Penelitian Terapan dan Murni
Pengertian Murni
Penelitian murni atau penelitian dasar (basic research) adalah penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan teori, menemukan konsep baru, atau memperluas wawasan keilmuan tanpa mempertimbangkan penerapan praktis secara langsung.
Karakteristik utama penelitian murni:
- Bertujuan memperoleh pemahaman mendalam mengenai suatu fenomena.
- Lebih fokus pada aspek teoritis.
- Hasilnya biasanya digunakan sebagai dasar pengembangan ilmu pengetahuan.
- Tidak selalu terkait dengan pemecahan masalah praktis.
Contoh:
Penelitian mengenai perilaku molekul dalam kondisi tertentu, riset tentang struktur bahasa, atau studi perkembangan kognitif anak usia dini tanpa orientasi aplikasi langsung.
Penelitian Terapan
Penelitian terapan adalah penelitian yang hasilnya ditujukan untuk menyelesaikan masalah praktis di masyarakat atau industri.
Karakteristik utama penelitian terapan:
- Fokus pada pemecahan masalah nyata.
- Orientasinya lebih pragmatis.
- Sering melibatkan kerja sama dengan institusi pemerintah atau swasta.
- Hasilnya dapat segera diterapkan.
Contoh:
Penelitian pengembangan aplikasi pembelajaran daring untuk meningkatkan motivasi belajar, riset efektivitas metode vaksin tertentu, atau studi penggunaan pupuk organik untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
2. Tujuan Penelitian Terapan dan Murni
Penelitian Murni:
- Menghasilkan teori atau model baru.
- Mengembangkan pengetahuan ilmiah tanpa tuntutan penerapan langsung.
- Memberikan dasar ilmiah bagi penelitian lanjutan.
Penelitian Terapan:
- Memecahkan masalah praktis tertentu.
- Mengadaptasi teori atau hasil penelitian dasar ke konteks nyata.
- Memberikan rekomendasi kebijakan, produk, atau layanan.
4. Metodologi Penelitian Terapan dan Murni
Secara umum, baik penelitian terapan maupun murni dapat menggunakan pendekatan kualitatif, kuantitatif, maupun campuran (mixed methods). Namun, fokus analisis dan luaran yang diharapkan berbeda.
Penelitian Murni:
- Metodologi lebih eksploratif.
- Sering menggunakan eksperimen atau studi teoritis.
- Hasilnya berorientasi pada pengembangan konsep.
Penelitian Terapan:
- Metodologi lebih praktis dan evaluatif.
- Sering menggunakan survei, studi kasus, atau eksperimen lapangan.
- Hasilnya digunakan untuk menyusun solusi praktis.
5. Perbedaan Utama Penelitian Terapan dan Murni
Tabel berikut merangkum perbedaan keduanya:
Aspek | Penelitian Murni | Penelitian Terapan |
Tujuan | Mengembangkan teori baru | Memecahkan masalah praktis |
Fokus | Teoritis | Aplikatif |
Orientasi | Pengetahuan murni | Solusi nyata dan implementasi |
Manfaat Langsung | Tidak selalu berdampak praktis segera | Hasil langsung dapat digunakan |
Contoh | Studi perilaku sel | Penelitian efektivitas metode pengajaran |
6. Contoh Kasus Perbedaan Penelitian Terapan dan Murni
Penelitian Murni: Seorang dosen psikologi meneliti proses kognitif manusia dalam menyimpan memori jangka panjang. Hasilnya hanya menambah pemahaman teoretis tentang cara kerja otak.
Penelitian Terapan: Tim peneliti mengembangkan program latihan memori berbasis komputer untuk membantu pasien dengan gangguan daya ingat. Hasilnya langsung digunakan dalam layanan kesehatan.
7. Relevansi bagi Mahasiswa Akhir
Bagi mahasiswa akhir yang sedang menyusun skripsi, pemilihan jenis penelitian harus disesuaikan dengan:
- Tujuan penelitian yang ingin dicapai.
- Ketersediaan data dan sumber daya.
- Relevansi dengan kebutuhan praktis masyarakat.
- Arahan dosen pembimbing.
Jika skripsi Anda diarahkan untuk memecahkan masalah di lapangan (contohnya studi kebijakan, inovasi produk, program sosial), maka Anda melakukan penelitian terapan.
Jika skripsi Anda bertujuan menguji teori atau menjelaskan fenomena ilmiah, maka Anda lebih dekat pada penelitian murni.
8. Tips Menentukan Pendekatan yang Tepat
Berikut ini beberapa tips yang bisa kamu gunakan dalam menentukan pendekatan yang tepat:
- Jangan hanya mempertimbangkan kesukaan pribadi. Analisis kesesuaian tema dengan tujuan penelitian.
- Diskusikan rencana penelitian dengan pembimbing untuk memastikan metodologi tepat.
- Tanyakan pada diri Anda: Apakah hasil penelitian ini akan digunakan secara praktis? Jika ya, kemungkinan besar penelitian Anda bersifat terapan.
- Bacalah referensi jurnal untuk memahami jenis riset sejenis.
9. Hubungan Penelitian Terapan dan Murni
Meskipun berbeda, penelitian murni dan terapan saling melengkapi:
- Penelitian murni menghasilkan teori yang menjadi dasar penelitian terapan.
- Penelitian terapan memvalidasi dan mengadaptasi teori ke praktik.
- Kombinasi keduanya memperkaya perkembangan ilmu pengetahuan.
Penutup
Bagaimana dengan pembahasan yang sudah kamu baca barusan, sampai disini sudah pahamkan perbedaan penelitian terapan dan murni? Intinya Pemahaman tentang perbedaan penelitian terapan dan penelitian murni menjadi fondasi penting bagi mahasiswa dalam menentukan arah riset ilmiah yang tepat. Bukan hanya itu, penelitian murni berorientasi pada pengembangan teori dan konsep dasar, sedangkan penelitian terapan fokus pada pemecahan masalah praktis yang langsung dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Untuk itu kamu perlu mengetahui pengertian, karakteristik, contoh, serta perbedaan mendasar antara penelitian terapan dan penelitian murni secara sistematis, sebagai pondasi dasar kamu dalam memahami perbedaan keduanya.
Dengan pemahaman yang mendalam mulai dari pengertian, karakteristik, contoh, serta perbedaan mendasar antara penelitian terapan dan penelitian murni secara sistematis, kamu dapat menyusun proposal penelitian yang relevan, sistematis, dan sesuai dengan kebutuhan akademik maupun praktis.