1. Home
  2. »
  3. Penelitian
  4. »
  5. 8 Cara Praktis Memahami dan Mengukur Validitas Penelitian dalam Menghasilkan Penelitian yang Berkualitas!

Kesalahan Fatal yang Sering Dilupakan Saat Menyusun Skripsi

Kesalahan Fatal

Halo mahasiswa, pernah mengalami hal yang kurang menyenangkan saat mengerjakan skripsi? Misalnya kamu sudah merasa skripsimu sudah bagus, sudah maksimal dan sudah percaya diri bakal di ACC oleh Dosen pembimbing, tapi pas kamu kumpul ke beliau ternyata banyak banget revisinya. Mungkin saja kamu melakukan kesalahan fatal tanpa kamu sadari, sampai-sampai kamu ngomong dalam hati:

“Ini salahnya dimana lagi ya? Padahal udah ngerjain sungguh-sungguh?”

Ok, sebenarnya hal yang wajar jika kamu mendapatkan revisi, malah justru bagus karena kamu makin tahu dimana letak kesalahanmu dan hal ini bisa mendorong kamu untuk menghasilkan karya yang berkualitas. Tapi, kalau kamu revisi melulu, lama-lama dosenmu juga bisa muak. Oleh karena itu, buat kamu yang sudah serius ngerjain skripsi tapi masih kena revisi, mungkin kamu lakuin beberapa kesalahan fatal dalam mengerjakan skripsi, sehingga dosenmu enggan untuk meng-ACC.

Buat kamu yang lagi ngerjain skripsi dan gak mau hal tersebut sampai terjadi, tenang saja, artikel ini akan jadi panduan praktis kamu dalam mengetahui kesalah tadi biar kamu banyak berbenah. Karena artikel ini bakal bantu kamu untuk menghindari berbagai kesalahan fatal yang sering banget terjadi waktu nyusun skripsi, khususnya buat mahasiswa akhir. Yuk simak, kita bongkar satu persatu kesalahan tersebut supaya tidak terjebak di lubang yang sama!

1. Nggak Memahami Format Penulisan Skripsi dari Kampus

Kesalahan fatal pertama yang sering terjadi dalam proses pengerjaan skripsi adalah mahasiswa tidak memahami dan memperhatikan format penulisan skripsi yang ada di kampus. Ini penting untuk di pahami karena setiap kampus punya panduan teknis penulisan skripsi.

Ini contohnya:

  • Margin harus 4-4-3-3 cm, tapi kamu pakai default 2,54 cm dari Word.
  • Spasi harus 1,5, tapi kamu pakai single spacing biar halaman nggak kebanyakan.
  • Heading harus 14 pt bold, tapi kamu tulis biasa kayak ngetik status WA.

Kesalahan kayak gini kelihatannya kecil banget, tapi dosen (dan tim akademik kampus) bisa langsung notice. Bahkan beberapa kampus bisa menolak skripsi kamu kalau formatnya melenceng jauh.

2. Salah Penulisan Sitasi dan Daftar Pustaka

Kesalahan fatal kedua dari penulisan skripsi yang sering dialami oleh mahasiswa yaitu penulisan sumber rujukan yang tidak konsisten.

Contoh kesalahan:

  • Di bab 2 kamu nulis: (Sugiyono, 2018)
  • Di daftar pustaka: Sugiyono. 2019. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Lho? Tahun beda, publisher beda, bahkan kadang sumbernya nggak ditulis sama sekali di daftar pustaka! Duh, ini bisa bikin dosen kecewa berat karena dianggap plagiarisme ringan lho

3. Nggak Fokus Sama Rancangan Masalah Penelitian

Kesalahan fatal ketiga yang paling sering dilakukan mahasiswa dalam mengerjakan skripsi yaitu banyak mahasiswa akhir yang lupa ngecek ulang kesesuaian antara rumusan masalah, tujuan, dan hasil analisis. Alhasil, isinya ngalor-ngidul dan pembahasannya malah nggak nyambung sama fokus awal skripsi.

Contoh fatal:

  • Rumusan masalah nanya soal pengaruh, tapi di analisis kamu bahas deskriptif aja.
  • Tujuan bilang “mengetahui hubungan”, tapi di bab 4 nggak ada uji korelasi.

Ini bikin dosen jadi mikir, “Ini mahasiswa ngerti nggak sih dia lagi bahas apa?”

4. Asal Copas Tabel dari SPSS Tanpa Penyesuaian

Kesalahan fatal keempat yang paling sering dilakukan mahasiswa dalam mengerjakan skripsi yaitu asal copas tabel dari SPSS tanpa penyesuaian. Ingat, SPSS emang bikin hidup lebih gampang, tapi copas mentah hasil outputnya ke skripsi? Big no-no!

Hasil SPSS itu:

  • Tampilannya berantakan kalau nggak diformat
  • Banyak informasi teknis yang nggak semua perlu ditampilkan
  • Bisa bikin dosen males baca karena kebanyakan angka dan simbol yang nggak dijelaskan

Tips: Ambil bagian penting aja dari hasil SPSS (misalnya: nilai signifikansi, nilai t, R square, dst), lalu sajikan ulang dalam bentuk tabel yang rapi dan tulis narasinya dalam bahasa yang mudah dipahami.

5. Lupa Proofreading: Typo & Tata Bahasa Berantakan

Kesalahan fatal kelima yang paling sering dilakukan mahasiswa dalam mengerjakan skripsi yaitu sudah menulis skripsi, mereka lupa melakukan proofreading. Alhasil typo dan tata bahasa berantakan, alhasil bikin dosen gak niat buat ACC Skripsi:

  • Typo
  • Kalimat tidak efektif
  • Penggunaan kata tidak baku
  • Gaya bahasa yang terlalu santai atau justru terlalu kaku

Contoh typo klasik:

  • “Pengaruh medi sosial terhadap perilaku belajar…”
  • “Penelitian ini menyunikan…” → maksudnya “menunjukkan”

6. Mengabaikan Komentar Dosen Pembimbing

Kesalahan fatal yang terakhir yang paling sering dilakukan mahasiswa dalam mengerjakan skripsi yaitu mahasiswa mengabaikan komentar dosen pembimbing! Dosen kasih revisi, mahasiswa gak dikerjain atau dikerjain tapi tidak maksimal.

Contoh:
Dosen: “Ulangi analisisnya pakai uji chi-square, bukan uji t.”

Mahasiswa: “Oh iya, Pak.” → Tapi di versi revisi, masih pakai uji t.

Atau komentar: “Gaya bahasa kurang ilmiah” Kamu cuma hapus satu dua kata, tapi sisanya tetap pakai gaya ala chat WA.

Kesimpulan

Bagaimana dengan penjelasan yang sudah kamu baca sebelumnya, sampai disini sudah paham apa saja kesalahan fatal yang tidak boleh sampai terjadi saat kamu ngerjain skripsi? Intinya ya menulis skripsi bukan cuma soal “bisa nulis” atau “udah ngumpulin data”. Tapi juga soal ketelitian dan kesadaran terhadap detail teknis. Mulai dari format penulisan, sitasi, konsistensi bab, sampai cara menyajikan tabel, semuanya bisa jadi penentu apakah skripsimu langsung ACC atau revisi berkali-kali. Oleh karena itu, supaya kamu tidak terjebak dalam kesalahan fatal tadi, artikel ini penting untuk kamu pahami secara seksama.

Ingat ya, jangan sesekali remehkan hal-hal kecil. Karena bisa jadi hal ini justru membuat skripsimu tidak selesai. Karena dosen pembimbing udah terbiasa baca puluhan bahkan ratusan skripsi, mereka bisa lihat kesalahan teknis dalam sekali lirik. Jadi maksimal dengan baik ya!

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Optimized by Optimole
Scroll to Top