1. Home
  2. »
  3. Uncategorized
  4. »
  5. Cara Mengambil Daftar Pustaka dari Jurnal: 5 Panduan Lengkap untuk Mahasiswa

Bab 4 dan 5 Skripsi: Cara Bikin yang Bikin Dosen Pembimbing Bilang “Oke, ACC!”

Pernah ngerasa bingung harus mulai dari mana saat nulis bab 4 dan 5 skripsi? Atau udah nulis panjang lebar tapi masih aja dibilang “belum nyambung”? Tenang, kamu nggak sendirian. Bab ini emang terkenal jadi momok mahasiswa akhir. Padahal tinggal dua langkah lagi menuju garis finish. Tapi justru di sinilah banyak yang kepleset dan akhirnya molor wisuda.

Nah, artikel ini bakal bantu kamu yang lagi pusing mikirin cara membuat bab 4 dan 5 skripsi dengan bener, runtut, dan pastinya sesuai ekspektasi dosen pembimbing alias dospem. Kita bahas tuntas: dari struktur, isi, sampai gaya bahasa yang oke buat nulis bagian penutup skripsi. Jadi, buat kamu para pejuang skripsi, yuk duduk manis, baca sampai habis, dan siap-siap nulis skripsi kayak profesional.

Emangnya Bab 4 dan 5 Itu Isinya Apa Sih?

bab 4 dan 5 skripsi

Sebelum kita bahas gimana cara nulisnya, kita perlu paham dulu isi dari bab 4 dan 5 skripsi. Banyak yang masih keliru nih—ngira dua bab ini isinya cuma nyalin data dan kasih saran. Padahal lebih dari itu. Bab 4 adalah tempat kamu memamerkan hasil penelitian kamu. Iya, hasil dari semua kerja keras kamu selama riset, dari mulai ngolah data, wawancara, survei, sampai statistik. Di sinilah kamu tunjukin data mentah sampai data olahan kamu, lalu kamu bahas apa maknanya. Intinya, ini bagian paling “daging” dari skripsi kamu.

Sementara bab 5 adalah penutup, tapi bukan penutup biasa. Ini bab yang bisa bikin dosen kamu mikir, “Wah, anak ini ngerti banget apa yang dia teliti.” Karena di sini kamu menyimpulkan penelitian, menyambung benang merah dari bab 1–4, dan ngasih rekomendasi untuk penelitian atau praktik di dunia nyata. Jadi bisa dibilang, dua bab ini adalah momen klimaks. Di sinilah nilai skripsi kamu dipertaruhkan. Makanya, penting banget nulisnya jangan asal, dan harus ngerti alur berpikirnya.

Cara Menyusun Bab 4: Tunjukin Hasil, Bukan Cuma Angka

Oke, kita masuk ke tips yang lebih teknis. Gimana sih cara membuat bab 4 dan 5 skripsi yang rapi, jelas, dan enak dibaca? Kita mulai dari bab 4 dulu. Biasanya bab ini diberi judul “Hasil dan Pembahasan”. Tapi isi pastinya bisa beda tergantung jenis penelitian kamu—kualitatif atau kuantitatif.

1. Tampilkan Data Secara Sistematis

Kalau kamu pake metode kuantitatif, biasanya kamu punya data angka—bisa dari kuesioner, survei, atau uji statistik. Nah, data ini harus disajikan dengan sistematis. Jangan cuma lempar tabel lalu tinggalin gitu aja. Misalnya: setelah tabel, langsung kasih penjelasan. Tabelnya nunjukin apa? Apa artinya? Kenapa hasilnya begitu? Apa keterkaitannya sama variabel yang kamu bahas?

Kalau kamu pake metode kualitatif, tampilkan hasil wawancara atau observasi dengan ringkasan narasi. Kutipan-kutipan penting boleh kamu masukin buat bukti. Tapi jangan semua hasil wawancara kamu copas ke skripsi ya. Pilih yang relevan dan bisa memperkuat temuan kamu.

2. Bahas Data, Jangan Cuma Pajang

Nah ini yang sering banget dilupain. Banyak mahasiswa yang cuma nampilin data, tapi nggak dibahas. Padahal dospem tuh pengen lihat gimana kamu menginterpretasikan hasil itu. Misalnya kamu nemuin bahwa 80% responden setuju bahwa AI bantu mereka ngerjain tugas. Jangan cuma ditulis segitu. Coba analisis: kenapa mereka setuju? Apa artinya untuk dunia pendidikan? Apa relevansinya dengan teori yang kamu pakai? Kamu harus bisa ngasih tafsir, bukan cuma jadi tukang laporan data.

3. Hubungkan dengan Kerangka Teori

Ini bagian penting dalam penulisan bab 4 dan 5 skripsi. Jangan lupa sambungin hasil kamu dengan teori yang kamu pakai di bab 2. Di sinilah pembahasan kamu bakal keliatan ilmiah dan matang. Contohnya: kalau kamu pakai teori belajar konstruktivistik, kamu bisa bahas gimana hasil penelitian kamu selaras (atau bahkan bertentangan) dengan konsep yang ada dalam teori itu. Itu bikin skripsi kamu keliatan punya bobot ilmiah. Jangan takut kalau hasil kamu beda dengan teori. Justru di situ bisa jadi kekuatan argumen kamu—asal dibahas dengan baik.

4. Bandingkan dengan Penelitian Sebelumnya

Di akhir bagian pembahasan, kamu juga bisa tambahkan perbandingan dengan hasil penelitian terdahulu. Ini penting banget buat menunjukkan bahwa kamu nggak kerja sendiri, tapi kamu udah membaca dan memahami literatur yang relevan. Perbandingan ini bisa memperkuat temuan kamu, atau menunjukkan bahwa kamu membawa perspektif baru yang belum banyak dibahas sebelumnya.

Kalau kamu nemu perbedaan, jangan panik. Bahas aja secara objektif. Misalnya, “Perbedaan ini kemungkinan terjadi karena populasi yang diteliti memiliki karakteristik berbeda…” atau “Instrumen yang digunakan berbeda sehingga hasilnya tidak sejalan.”

5. Gunakan Bahasa yang Rapi dan Ilmiah Tapi Nggak Kaku

Kadang kita nulis bab 4 kayak bikin laporan polisi: kaku banget dan monoton. Padahal kamu bisa nulis dengan gaya ilmiah yang tetap enak dibaca. Gunakan kalimat aktif, jelas, dan hindari pengulangan kata yang nggak perlu. Misalnya daripada bilang “Data menunjukkan bahwa… Data juga menunjukkan bahwa…”, coba variasikan dengan “Hasil analisis mengindikasikan…”, “Temuan ini memperkuat…”, dan sebagainya. Intinya: bikin dospem kamu betah baca skripsi kamu sampai habis. Karena bahasa yang rapi itu juga menunjukkan kamu serius dan profesional dalam nulis skripsi.

Bab 5 Skripsi: Penulisan Bab Penutup yang Bikin Dosen Mikir, “Anak Ini Ngerti Banget”

Buat kamu yang udah beres nulis bab 4 dan sekarang duduk bengong mikirin cara membuat bab 4 dan 5 skripsi yang nyambung, sini kita bahas bareng-bareng. Bab 5 itu bukan cuma tempat buat “nulis ulang” hasil, tapi juga tempat kamu merangkum, menyimpulkan, dan ngasih arah ke depan. Dan ya, ini jadi bab yang banyak bikin mahasiswa “males mikir”, padahal justru ini tempat kamu menunjukkan pemahaman paling utuh atas penelitian kamu. Oke, sekarang kita breakdown isi bab 5 yang ideal, dan gimana cara nulisnya biar ngena banget buat dosen pembimbing kamu.

1. Mulai dari Ringkasan Temuan Penting

Banyak mahasiswa yang mulai bab 5 dengan langsung nyimpulin. Padahal, langkah paling bijak adalah bikin ringkasan dulu. Ini semacam pengantar sebelum masuk ke kesimpulan. Kamu bisa mulai dengan satu atau dua paragraf yang menjelaskan secara singkat apa yang kamu temukan di bab 4. Tapi ingat, jangan copy-paste kalimat di bab 4, ya. Tulis ulang dengan kalimat yang lebih padat dan mengarah ke kesimpulan.

Contoh: “Penelitian ini menemukan bahwa 80% responden merasa penggunaan e-learning membantu mereka memahami materi lebih cepat. Selain itu, ditemukan bahwa faktor interaktivitas menjadi aspek paling berpengaruh terhadap kepuasan belajar.” Paragraf seperti ini bikin pembaca (dosen) langsung paham arah kesimpulan kamu. Nggak muter-muter, tapi juga nggak buru-buru.

2. Susun Kesimpulan Secara Terstruktur

Sekarang saatnya masuk ke bagian utama: penulisan bab penutup skripsi yang berisi kesimpulan. Tapi jangan asal nulis ya, harus terstruktur. Idealnya kamu susun kesimpulan sesuai dengan rumusan masalah yang kamu ajukan di Bab 1. Misalnya kamu punya tiga rumusan masalah, maka bikin tiga poin kesimpulan yang masing-masing menjawab satu rumusan tadi. Jangan tumpuk semua jawaban dalam satu paragraf panjang—bikin dosen kamu pusing. Tiap poin kesimpulan harus:

  • Ringkas (1–3 kalimat)
  • Langsung jawab rumusan masalah
  • Pakai data atau temuan yang mendukung (tapi nggak usah terlalu panjang)
  • Ditulis dalam kalimat aktif dan jelas

Contoh kesimpulan:
“Pertama, penggunaan teknologi e-learning terbukti meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi, terutama pada mata pelajaran yang bersifat visual. Hal ini terlihat dari peningkatan skor pre-test dan post-test yang signifikan.”
Satu paragraf, langsung ke poin, dan mendukung dengan data.

Kamu boleh banget pake subjudul atau penomoran kalau dirasa bisa membantu pembaca menangkap isinya. Intinya: permudah orang lain memahami apa yang kamu simpulkan.

3. Tambahkan Rekomendasi yang Nggak Asal-Asalan

Nah, setelah menyimpulkan, langkah penting berikutnya adalah ngasih rekomendasi. Dan tolong ya, jangan bikin rekomendasi yang asal ketik dan klise kayak “Diharapkan penelitian selanjutnya bisa lebih baik.” Itu mah udah terlalu mainstream dan kurang bernilai ilmiah.

Rekomendasi itu harus berdasarkan temuan kamu. Misalnya, kalau kamu nemuin bahwa e-learning efektif untuk siswa visual, maka rekomendasinya bisa berupa: “Sekolah dan lembaga pendidikan disarankan untuk mengintegrasikan materi berbasis visual dan interaktif dalam e-learning guna mengoptimalkan proses pembelajaran.”

Kalau kamu nemuin keterbatasan penelitian (misal jumlah sampel kecil), kamu bisa kasih saran metodologis untuk peneliti selanjutnya:
“Penelitian berikutnya sebaiknya melibatkan jumlah responden yang lebih besar dan menyebar di berbagai wilayah untuk mendapatkan gambaran yang lebih general.” Rekomendasi juga bisa dibagi dua:

  • Rekomendasi teoritis: untuk penelitian di masa depan
  • Rekomendasi praktis: untuk implementasi di lapangan atau dunia kerja

Jadi, kamu bisa menyasar dua audiens sekaligus: akademisi dan praktisi.

4. Tutup dengan Kalimat Penutup yang Kuat dan Elegan

Sampai di sini kamu pasti mikir, “Udah cukup belum ya?” Belum, bestie. Masih ada satu bagian penting yaitu penutupan akhir yang bikin kesan manis di akhir skripsi kamu. Bagian ini cukup 1–2 paragraf aja, tapi harus ditulis dengan hati. Kamu bisa mulai dengan narasi reflektif:
“Penelitian ini menjadi langkah awal dalam memahami bagaimana teknologi dapat membentuk pengalaman belajar siswa.”

Atau bisa juga dengan menyampaikan harapan kamu: “Diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan metode pembelajaran yang lebih efektif dan inklusif di masa mendatang.” Kalimat penutup ini semacam salam perpisahan kamu ke skripsi sendiri. Jadi, tulis dengan tone yang positif dan penuh harapan.

5. Tambahkan Lampiran, Referensi, dan Format Sesuai Aturan Kampus

Nah, walaupun ini teknis, tapi penting banget biar bab 4 dan 5 skripsi kamu beneran “final boss” yang siap diajukan. Pastikan kamu:

  • Lampirkan tabel, gambar, atau kutipan hasil wawancara di bagian akhir dokumen skripsi (lampiran)
  • Tulis daftar pustaka dari semua referensi yang kamu kutip di Bab 4 dan 5
  • Format tulisan sesuai pedoman kampus kamu (margin, font, spasi, numbering, dan lain-lain)

Jangan remehkan bagian ini ya. Karena banyak juga mahasiswa yang udah capek-capek nulis, tapi ditolak cuma karena urusan teknis kayak font-nya beda, atau tabel nggak dikasih nomor.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Optimized by Optimole
Scroll to Top