Pernah nggak sih kamu denger istilah plagiat? Pasti pernah dong! Kata ini udah nggak asing sama dunia mahasiswa apalagi kalau kamu yang lagi struggle ngerjain skripsi. Well, plagiat ini kadang jadi momok bagi mahasiswa, karena bisa aja kamu nggak ada niat buat plagiat, tapiii tanpa sengaja kena plagiat juga. “Emang bisa kayak gitu?” Bisa, ini biasa terjadi pada mahasiswa yang mengutip pendapat orang lain tapi nggak mencantumkan sumbernya. Salah satu case-nya ialah kamu ngambil teori tertentu dalam suatu penelitian buat dijadiin landasan teori, tapi kamu nggak memparafrase dan cantumin nama peneliti tersebut. Hati-hati bestie, jangan sampai nilai kamu anjlok hanya karena persoalan plagiarisme ini. Kalau kamu ngalamin hal yang sama, santuyy, nggak perlu khawatir. Di sini kita akan bahas strategi yang tepat buat ngehindarin plagiarisme ini. Jadi skuyy disimak!
Seberapa Bahaya Sih Plagiarisme Itu?
Oke-oke, tadi kita udah singgung sedikit tentang plagiarisme, tapi kamu tahu nggak sih apa aja dampak melakukan plagiat? Hal yang paling parah sih kamu bisa kena tuntutan hukum karena plagiat itu sama aja mencuri, yups mencuri ide orang lain. Kalau kamu mahasiswa, pastinya bisa bikin kamu kena amukan dosbim dan nilaimu jadi jelek. Kalau sampai hal gini terjadi, say to good bye tuk cita-cita lulus cumlaude :(. Nah, tapi tulisan ini nggak bertujuan bikin kamu patah semangat, tapi justru bikin kamu bisa menghindari hal fatal tersebut. Di bagian selanjutnya kita akan bahas strategi yang bisa bantu kamu menghindari plagiarisme.
1. Cek Plagiarisme Karya Kamu
Strategi pertama yang perlu kamu terapkan buat menghindari plagiarisme adalah dengan mendeteksi apakah ada kalimat dalam tulisan kamu yang berpotensi kena plagiat. Deteksi plagiat ini juga biasa jadi salah satu syarat menulis karya ilmiah kek skripsi. Misalnya batas tingkat plagiasi 20%, 35% dan lain-lain. Angkanya bervariasi, tergantung kebijakan dosen dan kampus kamu. “Dimana kita bisa ngecek tingkat plagiasi?” Jawabannya ada banyak cara! Kamu bisa cek pakai situs web atau pakai aplikasi tertentu. Nah berikut ini rekomendasi alat buat ngecek tingkat plagiasi karya kamu, pastinya ini gratis dan mudah diakses:
a. Turnitin
Turnitin itu ibarat “polisi plagiarisme” di dunia kampus. Hampir semua universitas punya akses ke sini. Cara pakainya juga mudah banget:
- Pertama, upload dokumen yang mau kamu cek tingkat plagiasinya.
- Setelah proses upload, turnitin langsung melakukan proses scanning
- Kalau hasil scannnya udah keluar, cek di bagian Similarity Report. Ini tuh semacam laporan dengan angka persentase kemiripan. Bagian yang mirip akan di-highlight dengan warna tertentu. Semakin terang warna higlightnya maka semakin tinggi pula tingkat plagiasinya.
- Download hasil scanning dan lakukan proses revisi.
b. Grammarly
Tools selanjutnya yakni grammarly. Selain bisa ngecek susunan kata bahasa Inggris, aplikasi ini bisa juga buat cek plagiarisme. Kelebihannya, aplikasi ini simpel dan cocok banget buat penulisan sehari-hari. Cara pakainya juga gampang:
- Pertama, kamu copy paste tulisan kamu ke fitur cek plagiarisme grammarly
- Setelah itu, di bagian kanan aktifkan Plagiarism Checker
- Tunggu grammarly memproses tulisan kamu. Hasilnya Grammarly akan menandai kalimat atau paragraf yang mirip sama sumber lain.
- Setelah tahu bagian mana aja yang perlu diperbaiki, kamu bisa langsung deh lakuin revisi di tulisan kamu.
c. Copyscape
Well tools ini mungkin nggak sepopuler Turnitin atau Grammarly tapi alat ini juga bisa loh buat cek plagiarisme. Tapi yaa, alat ini cocok banget buat kamu yang sering nge-blog atau bikin konten di internet. Keunikannya, kamu bisa cek lewat tulisan atau pakai URL. Cara pakai tools ini:
- Kamu pilih, apakah pengen masukin URL atau teksnya langsung.
- Copyscape akan nunjukin persentase kemiripan dan sumber yang serupa.
- Kalau ada kemiripan, kamu bisa langsung revisi kontennya sesuai rekomendasi.
2. Lakukan Parafrase
Strategi kedua yang perlu kamu lakukan adalah paraphrasing atau menulis ulang kalimat tersebut dengan mengubah kata tapi maknanya tetap sama. Nah setelah kamu ngecek tingkat plagiasi, kamu bisa langsung melakukan parafrase ke tulisan yang udah ditandai sama tools tadi. Agar hasil parafrase kamu makin kece, berikut cara-cara melakukan parafrase yang baik:
a. Baca dan Pahami Teks Asli
Inti dari parafrase itu maknanya sama, jadi kunci utama buat melakukan parafase adalah kamu harus paham dulu sumber yang kamu kutip. Gimana cara memahami tulisan yang baik? Ada beberapa cara yang bisa kamu coba nih:
- Baca sekali aja nggak cukup, sebisa mungkin baca berulang kali sampai kamu bener-bener paham.
- Setelah paham, tandain poin-poin penting yang kamu temuin
- Susun dan catat poin-poin yang temuin tadi
- Setelah paham, tutup teks dan coba tulis ulang dengan kata-kata kamu sendiri berdasarkan poin-poin yang udah kamu tangkep sebelumnya
b. Ubah Struktur Kalimat
Kalau cara pertama masih kurang sreg di kamu, kamu bisa mainin struktur kata-katanya. Eits tapi ini bukan soal ganti kata dengan sinonim. Tapi betul-betul mengubah struktur kalimat agar hasilnya benar-benar unik. Beberapa teknik yang bisa kamu pakai adalah:
- Coba deh tandain mana kalimat aktif dan mana yang pasif. Habis itu kamu bisa balik. Kalau kalimatnya ditulis dalam struktur kalimat aktif, kamu ubah jadi kalimat pasif. Begitu pula sebaliknya.
- Kamu juga bisa bah urutan informasi dalam tulisan tersebut biar nggak sama persis dengan sumber asli.
- Coba deh gabung atau pisah kalimatnya. Kalau sumbernya ada dua kalimat pendek, coba gabung, atau sebaliknya.
3. Buat Tulisan yang Bagus
Tadi kita udah bahas strategi buat menghadapi tulisan biar tingkat plagiasinya rendah. Tapi ada satu hal yang palingg penting dan kalau kamu sukses di bagian ini, kamu nggak akan setengah mati parafrase dan deteksi tulisan berulang kali buat ngecek plagiasi. Apa itu? Yup betul sekali, sedari awal saat kamu mulai menulis, kamu harus menjaga agar tulisan kamu tidak terkena plagiarisme, kamu harus membuat tulisan yang betul-betul bagus. Emang jadi tantangan diawal, tapi lebih baik daripada tulisan udah jadi terus pusing parafrase. Poin plusnya, kalau tulisan kamu bagus, pastinya dosen nggak perlu banyak revisi dan kamu ada peluang dapat nilai A! Keren banget! Nah apa aja yang perlu dilakuin? Ini dia:
- Riset Mendalam Sebelum Menulis
Tulisan yang bagus diawali dengan riset yang dalam. Semakin banyak kamu baca, semakin luas perspektif yang bisa kamu ambil. Ini juga memudahkan kamu buat nulis ulang tanpa khawatir kena plagiasi tinggi. Hihiww..
- Eksplorasi Ide dan Pengembangan Konsep
Selain riset, kamu juga perlu punya ide yang unik. Inilah yang bikin tulisan kamu jadi beda dan nggak terkesan copas. Apa aja yang bisa dilakuin? Kamu bisa brainstorming ide, pakai sudut pandang baru, bisa juga ngambil PoV pengalaman pribadi dan ngasih contoh yang konkrit.
- Catat Sumber dengan Rapi
Buat kamu yang masih suka nggak disiplin di referensi alias baca, unduh, lupakan, eh pas mau dipakai udah nggak tahu letaknya dimana. Hilangin deh kebiasaan itu. Saatnya kamu buat ngatur referensi kamu. Tujuannya biar kamu makin mudah buat sitasi dan daftar pustaka. Di bagian ini juga pastikan kamu tahu dan paham aturan penulisan sumber referensi ya!
Penutup
Plagiariasme emang jadi salah satu tantangan yang perlu diatasi dalam dunia karya ilmiah. Menghindari plagiarisme juga bukan cuma soal hukuman atau sanksi, tapi tentang integritas kita yang menghargai karya orang lain. So buat kamu yang saat ini sedang berjuang dengan tulisan, baik itu lagi nugas kuliah, nugas akhir atau ngejurnal, artikel ini jadi panduan yang sederhana dan mudah kamu ikutin buat bikin hasil yang kece dan terhindari plagiarisme. Akhir kata, semangat dan semoga sukses!